Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anies Disarankan Maksimalkan Becak Jadi Daya Tarik Tempat Wisata

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana mengaktifkan kembali becak di ibukota

Editor: Ferdinand Waskita
zoom-in Anies Disarankan Maksimalkan Becak Jadi Daya Tarik Tempat Wisata
henry lopulalan/henry lopulalan
Aktifitas becak di Kawasan Kebon Bawang, Tajungpnriuk, Jakarta Utara, Senin,(15 /1/2018). Keberadaan becak selama ini aktifitasnya kucing-kucingan dengan petugas satpol PP ini akan di legalkan operesionalnya oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana mengaktifkan kembali becak di ibukota.

Politikus NasDem Ahmad Sahroni berharap, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memaksimalkan peran tempat wisata untuk mengakomodir keberadaan becak.

Baca: Pilkada Jatim, Via Vallen dan Nella Kharisma Dikontrak Khusus Gus Ipul, Untuk Apa?

Bila ditempatkan di lokasi wisata, kata Sahroni, becak yang telah dipercantik dapat menjadi daya tarik tersendiri di tempat wisata.

Sahroni menjelaskan, pemanfaatan becak juga dapat mengatasi masih minimnya alat transportasi massal yang berkeliling di lokasi wisata tersebut.

Sejumlah destinasi wisata di Jakarya disampaikan Anggota DPR ini memiliki luas area cukup besar.

Ancol, Taman Mini Indonesia dan Ragunan disebutkannya sebagai contoh destinasi wisata di ibu kota yang memiliki arral sangat luas.

Berita Rekomendasi

Baca: Ini Deretan Fakta Ibu Pergoki Anak Gadisnya Video Call Nyaris Bugil

"Di Ancol ada perahu tradisional yang dipercantik dan dapat digunakan pelesir merasakan sensasi berkeliling di pantai. Kenapa becak tak dipergunakan seperti itu sebagai alternatif wisata keliling di daratan lokasi Ancol. Becak bisa menjadi sarana mereka yang ingin menciptakan kenangan masa lalu," kata Sahroni dalam keterangan tertulis, Rabu (24/1/2018).

Anggota Komisi III DPR RI ini juga menyebutkan, becak juga bisa menjadi transportasi alternatif, khususnya bagi mereka yang menggunakan transportasi massal seperti TransJakarta untuk ke Ancol.

"Mereka tak perlu menunggu bus khusus di Ancol yang terbatasi waktunya," kata Sahroni.

Demikian pula untuk lokasi wisata lain seperti di TMII dan Ragunan, diyakini Sahroni pengunjung akan merespon keberadaan becak sebagai transportasi di sana.

"Apalagi kalau pengayuh becaknya dibekali pengetahuan tentang tempat wisata itu. dia sekaligus bisa menjadi guide bagi pengunjung di sana," kata warga asli Tanjung Priok ini.

Dirinya meyakini, konsep tersebut dapat memunculkan sombiosis mutualisme antara pengelola wisata dan pengayuh becak.

Dengan membekali pengetahuan dasar atau brosur berisi peta destinasi wisata dan keunggulann di dalamnya, pengelola lokasi wisata telah mendapatkan duta dalam jumlah besar.

"Dengan adanya bekal pengetahuan dan brosur, pengayuh becak telah menjadi duta di tempat wisata itu. Penumpangnya selain memperoleh kenikmatan berwisata dengan becak juga mendapatkan pengetahuan," kata Sahroni.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas