Data BPBD Jakarta: Sebanyak 7.228 KK Terdampak Banjir
Diketahui, banjir meliputi 141 RT dan 49 RW di 20 kelurahan pada 12 kecamatan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengungkapkan, berdasarkan laporan BPBD DKI Jakarta ada 7.228 kepala keluarga (KK) atau 11.450 jiwa terdampak banjir pada Selasa (6/2/2018) siang.
Diketahui, banjir meliputi 141 RT dan 49 RW di 20 kelurahan pada 12 kecamatan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat. Ribuan rumah terendam banjir.
Sebanyak 6.532 jiwa mengungsi yang tersebar di 31 titik pengungsian di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
Meskipun ribuan rumah terendam banjir, banyak masyarakat yang tidak bersedia mengungsi.
Mereka tetap berada di rumahnya. Perabotan rumah tangga mereka telah dipindahkan ke lantai atas di rumahnya.
Di Jakarta Timur sebanyak 2.632 jiwa pengungsi berada di 24 titik pengungsian yaitu di Kecamatan Jatinegara sebanyak 1.057 jiwa (14 titik) dan Kecamatan Kramatjati sebanyak 1.575 jiwa (10 titik).
Sedangkan di Jakarta Selatan terdapat 3.900 jiwa di 7 titik, Kecamatan Pancoran 3.200 jiwa (4 titik), dan di Kecamatan Tebet 700 jiwa (3 titik).
"Bantuan logistik telah disalurkan kepada pengungsi. Secara umum penanganan berlangsung lancar," kata Sutopo dalam siaran tertulis Selasa (6/12/2018).
Sementara itu, tinggi muka air di Katulampa dan Depok posisi normal (siaga empat) sedangkan di Manggarai siaga tiga hingga hingga Selasa (6/2/2018) pukul 12.00 WIB.
Kondisi banjir relatif cepat surut karena debit dari bagian hulu menurun dan tidak ada hujan lokal yang berintensitas tinggi.
Selain itu, normalisasi Sungai Ciliwung yang dilakukan sebelumnya juga telah menyebabkan debit sungai menjadi lebih lancar mengalir.
Aparat Pemprov DKI Jakarta telah siaga di lapangan untuk mengantisipasi banjir. Pemprov DKI menyiagakan 450 unit pompa mobile dan stationer.
BNPB terus mendampingi BPBD dalam penanganan banjir di Jakarta.
Petugas dari Pemda DKI Jakarta bersama LSM dan organisasi masyarakat berada di lokasi dan membantu melakukan upaya penanggulangan bencana banjir.
Tercatat, sebanyak 31 titik pos pengungsi telah dibuka oleh BNPB, BPBD, dan masyarakat di fasilitas umum seperti masjid, aula, kantor kelurahan, kantor kecamatan, RPTRA, fasilitas pendidikan, dan lainnya yang telah dihuni dan siap menerima warga yang akan mengungsi.
"Masyarakat dihimbau untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi banjir, longsor dan puting beliung. Februari ada puncak musim hujan di wilayah Jawa. Ancaman banjir, longsor dan puting beliung akan makin meningkat," kata Sutopo. (Warta Kota/Dwi Rizki)