Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengunjungi Klenteng Hian Thian Siang Tee Bio yang Ada Sejak 1856

Saat memasuki ruangan sembahyang ratusan lilin dihidupkan sebagai makna kehidupan makin terang.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Mengunjungi Klenteng Hian Thian Siang Tee Bio yang Ada Sejak 1856
Rina Ayu Panca Rini/Tribunnews.com
Puluhan lilin menyambut di pintu masuk Klenteng Hian Thian Siang Tee Bio merupakan klenteng yang berada di Jalan Gelora, Kelurahan Gelora, Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (16/2/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Klenteng Hian Thian Siang Tee Bio merupakan klenteng yang berada di Jalan Gelora, Kelurahan Gelora, Palmerah Selatan, Jakarta Pusat.

Tribunnews.com berkesempatan untuk mengunjungi tempat ibadah warga Khonghucu ini.

Ratusan lampion atau lentera terpasang di atas atap Klenteng.

Puluhan lilin berbagai bentuk berada mulai dari pintu masuk hingga sudut-sudut tempat ibadah.

Warna merah mendominasi tempat Ibadah ini.

Saat memasuki ruangan sembahyang ratusan lilin dihidupkan sebagai makna kehidupan makin terang.

Sajian makanan khas Imlek yakni kue keranjang, buah-buahan seperti jeruk, apel, dan buah naga tersaji di meja tengah klenteng sebagai persembahan.

Berita Rekomendasi

Roy seorang pengurus Klenteng mengatakan nama Klenteng ini merupakan nama seorang Dewa yang sangat dihormati oleh umat Khonghucu.

Baca: Sandiaga Uno Ikut Lepaskan Burung di Wihara Dharma Bakti, Ini Maknanya

Ia mengatakan istimewanya Klenteng ini adalah dari nama Dewa Hian Thian Siang Tee Bio.

Dewa Hian Thian Siang Tee Bio disebutkan olehnya, sejak kecil memiliki kecerdasaan luar biasa mampu membaca kitab sejak umur 3 tahun dan bertapa selama 40 tahun.

"Tian Thian Siang Tee Bio salah satu nama dewa yang kita hormati, berjuang untuk manusia, tidak membeda-bedakan manusia. Sejak lama hidupnya untuk kehidupan umat dan kebaikan," kata Roy, Jumat (16/2/2018).

Roy mengatakan secara persis kapan dibangunnya Klenteng tidak diketahui.

"Persisnya sendiri tidak diketahui. Namun sedikit sejarahnya yang diketahui adalah tahun 1856 dihibahkan tanah untuk klenteng dan 3 kali dilakukan renovasi yakni 1894, 1934, serta 1973," kata Roy.

Perayaan Tahun Baru China atau Imlek 2569 ini memiliki makna tahun Anjing Tanah.

Ia pun berharap tahun ini kehidupan seluruh umat menjadi lebih baik dan selalu terang benderang.

"Tahun ini bisa lebih maju (usahanya) dan rezekinya," ujar Roy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas