TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beredar video di media sosial pengendara motor ditilang oleh polisi.

Dalam video itu, pengendara diminta uang sebesar Rp 150 ribu.

Video yang viral diunggah oleh akun Facebook bernama Regha Ayahnya Widia.

Akun itu, mengaku bernama Reza (21).

Ia tinggal di Jembatan Tiga, Penjaringan, Jakarta Utara.

Baca: Dirlantas Polda Metro: Merokok dan Dengarkan Musik Saat Berkendara di Jalan Tidak Ditilang

Reza mengaku dimintai uang dan dilontarkan kata-kata kasar oleh oknum kepolisian.

Menurut penuturan Reza, peristiwa itu pada Senin (5/3/2018) di Jalan Bandengan Utara.

Cerita Reza, ia ingin mengantar kain dari kantor ke wilayah Jakarta Utara.

Saat di tikungan Jalan Bandengan Utara, Reza diberhentikan anggota polisi lalu lintas yang sedang melakukan operasi.

“Razianya itu di tikungan, sangat membahayakan, bikin orang kaget. Apalagi juga nggak ada plang razia,” ujarnya saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (7/3/2018).

Menurutnya, terdapat tujuh anggota polisi yang mengendarai sepeda motor.

Mereka menghampiri dan menilang Reza dengan dalil membawa barang bawaan yang melebihi kapasitas.

Ia mengaku telah menunjukan Surat Izin Mengemudi dan Surat Tanda Nomor Kendaraan.

Herannya, oknum polisi itu, hendak membawa motor Reza.

Di tengah perjalanan, ucap Reza, ia dimintai uang senilai Rp 300 ribu.

Namun, Reza tak menyanggupi permintaan tersebut.

“Saya bilang cuma punya Rp 50.000. Akhirnya diturunin jadi Rp 150.000. Saya bilang tidak ada, saya cuma ada Rp 50.000 itu juga buat makan," ujar Reza.

Menurut cerita Reza, oknum polisi itu, merasa geram.

Dan melontarkan cacian kepadanya,

"Polisinya kesal dan langsung katain saya, ‘anj***’. Saya tanya donk maksudnya apa,” ujar Reza.

Oknum polisi itu, malah menurunkan Reza di tengah jalan.

Motor Reza pun tetap dibawa oleh polisi tersebut untuk disita.

Sebelumnya, beredar vieeo di media sosial diduga tiga oknum Polantas yang salah satunya meminta uang sebesar Rp150 ribu.

Oknum polisi yang meminta uang itu melontarkan kata-kata kasar pada si pemilik motor.