Meski Arema Kalah, Tukang Pijat Asal Pasuruan Naik Onthel ke SUGBK Ini Legowo
Saya ukung Arema, biarpun kalah enggak apa-apa. Kalah menang itu hal biasa
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mulyono, sosok lansia asal Pasuruan Jawa Timur terlihat sedang asyik menonton pertandingan Persija VS Arema FC di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) malam ini seorang diri.
Tak mampu beli tiket masuk kedalam stadion, dirinya hanya menonton bersama para suporter lainnya lewat layar besar yang disediakan panitia.
"Dukung Arema, biarpun kalah enggak apa-apa. Kalah menang itu biasa" katanya pada TribunJakarta.com usai menyaksikan kekalahan tim kebanggaannya itu, Sabtu (31/3/2018).
Mulyono merupakan sesosok tukan pijat keliling yang hanya memiliki sepeda ontel sebagai satu-satunya harta berharga miliknya.
Baca: Wiranto Ungkap Progam Maupun Kebijakan Pemerintah Hasil Blusukan Jokowi
Meski begitu, dirinya mengaku selalu antusias menonton pertandingan bola yang berlangsung di SUGBK, terutama saat pertandingan melawan Arema.
Menurut Mulyono, dia menyukai tim Arema FC karena kharisma dari para pemain tersebut yang terkesan kalem.
Meski pada pertandingan malam ini Arema FC kalah dengan skor 1-3 lawan Persija, hal ini tak mematahkan hati Mulyono untuk terus mencintai tim Arema FC.
"Saya sebagai orang Pasuruan, tetap dukung Arema terus mbak" katanya.
Perlu diketahui, Meski telah tinggal bertahun-tahun di Jakarta, namun Mulyono tak memiliki tempat tinggal.
Dia hanya memiliki sebuah sepeda ontel yang menemaninya kemanapun dirinya pergi.
Baca: Menteri Yohana Minta Pelaku Prostusi Perempuan dan Anak di Aceh Ditindak Tegas
Selama ini tidurnya masih di pos-pos aja, kalau ada yang mau pijit, manggilnya nge-bel (telfon) " katanya.
Meski dirinya hidup pas-pasan, namun Mulyono tak pernah ingin merepotkan siapa saja.
Bahkan dirinya tak pernah memasang tarif atas jasa pijitnya yang telah diberikan kepada para pelanggannya.
"Saya ikhlas, yang penting bisa nolong orang, gak pernah ngasih harga tapi kadang kalo yang panggil saya orang kaya saya suka dikasih antara Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribuan" pungkas Mulyono.