Jakarta Fashion & Food Festival 2018: 15 Tahun Dedikasi Mengangkat Industri Kreatif Berbasis Budaya
Tahun ini Jakarta Fashion Festival dan Food Festival (JFFF) kembali diselenggarakan di Summarecon Kelapa Gading dengan rangkaian acara JFFF pada 5 Apr
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tahun ini Jakarta Fashion Festival dan Food Festival (JFFF) kembali diselenggarakan di Summarecon Kelapa Gading dengan rangkaian acara JFFF pada 5 April - 6 Mei 2018.
“Untuk ke-15 kalinya JFFF masih konsisten dengan visi mengangkat citra, harkat dan martabat bangsa Indonesia di kancah internasional melalui sektor industri kreatif berbasis budaya. Kehadirannya telah menjadi sebuah program yang konsisten untuk terus melestarikan serta mengembangkan nilai budaya dan kekuatan perekonomian Indonesia melalui industri mode dan kuliner yang berbasis budaya," ungkap Chairman JFFF, Soegianto Nagaria.
FASHION FESTIVAL 11 - 29 April 2018
Fashion Festival yang difokuskan untuk menjadi wadah kreativitas dan inovasi para pelaku industri fashion, akan menghadirkan peragaan busanapara desainer Tanah Air dalam ragam presentasi tren terkini dengan sentuhan budaya dan tradisi Nusantara.
Selain itu, akan ada Fashion Village dengan aneka ragam kekayaan budaya yang diterjemahkan secara kreatif dalam berbagai produk lokal berkualitas internasional dalam konsep bazar trade show.
Tak ketinggalan juga ajang penyaluran bakat serta penghargaan dalam bidang mode yaitu Gading Model Search (GMS), GMS Kids, Next Young Promising Designers (NYPD), dan Fashion Icon Awards (FIA).
Rangkaian program Fashion Festival diawali dengan bazaar fashion Indonesia, Fashion Village pada 11 - 29 April 2018 di sepanjang koridor lantai dasar Summarecon Mal Kelapa Gading (MKG) 3-5. Fashion Village menghadirkan kurang lebih 90 booth UKM, dan juga bekerjasama dengan Dekranasda Provinsi DKI Jakarta, serta beberapa institusi fashion Indonesia seperti Cita Tenun Indonesia, Yayasan Batik Indonesia, para desainer Indonesia yang tergabung dalam APPMI dan IPMI, maupun para desainer independen.
Menghadirkan ragam koleksi busana terbaru para desainer ternama Indonesia, pilihan kain Nusantara, koleksi busana ready to wear, hingga produk aksesoris kualitas terbaik dari para UKM maupun brand-brand lokal.
Tahun ini rangkaian fashion show di Ballroom Harris Hotel & Conventions Kelapa Gading dimulai pada 19 - 26 April, sedangkan rangkaian fashion show di The Forum, Mal Kelapa Gading 3 pada 20 - 29 April.
Berikut adalah beberapa desainer yang akan tampil dalam show tunggal JFFF 2018: Eddy Betty, Jenahara, Marga Alam, dan Mel Ahyar. Tidak hanya itu, mini show dan parade show juga akan menyemarakkan panggung JFFF dengan lebih dari 50 desainer kenamaan Indonesia.
Salah satu yang istimewa dari Fashion Festival 2018 adalah menampilkan peragaan busana pembuka di Ballroom Harris Hotel & Conventions Kelapa Gading bertajuk ‘On Fleek’ untuk merepresentasikan tren kekinian melalui mini show tiga desainer muda berbakat pada 19 April, yaitu Albert Yanuar, Patrick Owen, dan Yosafat Dwi Kurniawan.
Selain peragaan busana, para pemenang Gading Model Search dan Next Young Promising Designers juga diumumkan ke khalayak mode.
Persembahan istimewa dari Fashion Festival juga akan ditampilkan dalam puncak acara JFFF Awards pada 26 April. Selain memberikan penghargaan Fashion Icon Awards kepada tiga tokoh fashion Indonesia, JFFF Awards juga menampilkan fashion show bertema ‘Kinasih’ dari Eddy Betty yang mengangkat kebaya, didukung dengan kain-kain batik produksi Sida Mukti.
FOOD FESTIVAL 5 April - 6 Mei 2018
Food Festival yang mewakili sektor industri kuliner, menghadirkan ragam makanan dan minuman khas Nusantara sekaligus aktivitas pertukaran antar budaya mancanegara melalui Kampoeng Tempo Doeloe serta Wine & Cheese Expo. Kembali lagi tahun ini masih dengan konsep #RunForFun namun dengan nama baru, adalah JF3 RUN yang kian spesial dengan Grand Prize mengikuti Budapest Marathon.
Food Festival dibuka dengan Kampoeng Tempo Doeloe (KTD) mulai 5 April hingga 6 Mei 2018 di La Piazza, yaitu sebuah area yang mewadahi kurang lebih 100 booth kuliner, dengan 60% persentasenya adalah peserta UKM.
KTD telah menjadi favorit masyarakat karena sajian kuliner khas Nusantaranya yang sangat beragam, mencapai kurang lebih 200 variasi menu.
Tahun ini tema dekorasi yang diambil KTD adalah “Tropical Garden”, selaras dengan lokasi yang menjadi latar belakang iklan JFFF tahun ini, di antaranya Taman Wisata Alam Mangrove, Taman Suropati, dan Taman Langsat.
Hal ini bertujuan untuk turut mempromosikan area-area hijau yang ada di Jakarta, agar lebih dikenal masyarakat.
Merepresentasikan Jakarta, KTD menghadirkan beberapa menu khas Betawi seperti Kerak Telor, Nasi Uduk, dan Rujak Juhi.
Selain itu, setelah sukses menyelenggarakan Kompetisi Mie Warisan Nusantara tahun lalu yang memberikan kesempatan kepada pemenang utama, yaitu Cwie Mie Malang Regia, membuka usaha di MKG dan juga sebagai bentuk dukungan JFFF bagi UKM dalam mengembangkan usahanya, maka tahun ini KTD mengangkat Soto Nusantara yang sekaligus mendukung program Bekraf untuk mempromosikan Soto “A Spoonful of Indonesian Warmth” ke dunia.
ebagai tahap pertama, tim telah melakukan Kurasi Soto di beberapa wilayah Indonesia, serta dilanjutkan dengan Kompetisi Soto Indonesia.
Berikut adalah 10 Soto Nusantara yang dapat Anda cicipi kelezatan rasanya di KTD 2018:
(1) Coto Makassar H. Daeng Tayang, (2) Pallubasa Onta Makassar, (3) Soto Betawi H. Mamat, (4) Soto Kadipiro Yogyakarta, (5) Soto Kesawan Medan, (6) Soto Madura Bpk. H. Ngatidjo, (7) Soto Padang H. St. Mangkuto, (8) Soto Jakarta Pak H. Yus, (9) Soto Trisakti Solo, (10) Tauto Bumbu Pekalongan.
Bagi pedagang soto yang tercatat mendapatkan penjualan tertinggi selama KTD 2018 akan diberikan peluang membuka usaha di MKG. KTD juga mengadakan Kompetisi Desain Booth Soto yang berhadiah uang tunai senilai Rp 30juta.
Event lainnya dalam rangkaian Food Festival JFFF yaitu sebuah expo yang diharapkan dapat terjadi kegiatan pertukaran budaya dan semakin meningkatkan citra positif budaya Indonesia di mata dunia internasional, dimana di dalamnya hadir ekshibisi varian produk keju, coklat, bahan masak, hingga wine dengan partisipasi serta kemitraan dengan beberapa kedutaan negara sahabat seperti Hungaria dan Australia.
Wine & Cheese Expo hadir mulai 5 - 29 April di Multi Purpose Hall, La Piazza. Selain expo, Wine & Cheese Expo juga menjadi termpat diselenggarakannya kompetisi bagi para seniman penyaji wine atau lebih dikenal dengan istilah Sommelier, di antaranya Jakarta Best Sommelier Competition pada 9 April 2018.
Pengalaman dengan Chef terkemuka juga dihadirkan dalam Wine Dinner with Chef Adhika Maxi dan Chef Stefu Santoso by Yukmakan. Wine & Cheese Expo 2018 juga mengadakan Thai Cooking Food Contest by Tourism Authority of Thailand & Yukmakan.com, Cooking Demo, dan Eating Competition.
Melengkapi kemeriahan Wine & Cheese Expo, kembali hadir ajang lomba lari Jakarta Wine & Cheese Run namun dengan nama barunya tahun ini, yaitu JF3 RUN pada 22 April. Walau berganti nama, namun konsep #RunForFun yang diusung tetap sama uniknya, yaitu peserta berlomba lari dengan mengenakan kostum sesuai tema tahun ini ‘Carnival Around The World’.
Tak hanya 10 km, peserta juga dapat memilih jarak tempuh 5 km, serta 1,2 km KidsDash untuk anak-anak. Kembali didukung oleh Kedutaan Hungaria, tahun ini enam orang pemenang berdasarkan kategori Best Timing, Best Costume, dan Lucky Draw akan mendapatkan Grand Prize mengikuti Budapest Marathon di Hungaria.
Berbagai hadiah menarik juga menjadi penyemarak, karena selain tersedia hadiah uang tunai jutaan Rupiah maupun berbagai merchandise, pemenang mendapatkan paket wine dengan berat yang sama dengan berat badan pemenang dewasa, dan paket buah dengan berat yang sama dengan berat badan pemenang KidsDash.
JFFF merupakan perayaan akbar tahunan yang diselenggarakan sejak 2004 oleh Summarecon dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta serta didukung pula oleh Kementerian Pariwisata RI dan Badan Ekonomi Kreatif RI.