PAC GP Ansor Pulo Gadung Serukan "Jihad Melawan Hoax"
Namun, menurut Ibnu, tidak semua berita yang diakses terjamin kebenarannya.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pimpinan Anak Kecamatan Gerakan Pemuda Ansor (PAC GP Ansor) menggelar Majelis Dzikir dan Solawat Rijalul Ansor Jihad Melawan Hoax pada Kamis (26/04/2018) malam, di Pulo Gadung Jakarta Timur.
Hadir dalam acara ini puluhan kader PAC GP Ansor Pulo Gadung.
H Ibnu Masu'd, Ketua Pimpinan Anak Cabang GP Ansor Pulo Gadung memgatakan akses internet yang mudah dijangkau lewat telepon genggam dan komputer membuat penyebaran informasi semakin cepat.
"Para pengguna internet, baik dewasa maupun anak-anak, dapat dengan mudah mendapatkan dan menyebarkan berita," ujar Ibnu.
Namun, menurut Ibnu, tidak semua berita yang diakses terjamin kebenarannya.
"Beberapa berita yang sempat meresahkan dan dibagikan berulang-ulang oleh pengguna internet lewat media sosial, ternyata hanyalah berita bohong yang lebih dikenal dengan istilah 'hoax'," ujarnya.
Baca: Relawan Pesantren Jokowi: Jaga Kerukunan, Keguyuban dan Hentikan Hoax
Dikatakan bahwa penyebaran informasi hoax di Indonesia seperti tidak pernah habis.
"Entah apa maksud dan tujuannya, yang jelas kebohongan apa pun yang merugikan dan membuat resah jelas tidak dibenarkan, Akan tetapi anehnya, banyak dari masyarakat yang justru menelan berita bohong itu bulat-bulat," ujar Ibnu.
Para pengguna internet kesulitan membedakan hoax dari berita faktual. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Indonesia monitoring center, sebuah lembaga sumber fakta nonpartisan yang menginformasikan isu-isu, peristiwa dan tren yang terjadi di indonesia.
Hanya 39 % masyarakat Indonesia yang mengaku dapat mengenali berita hoax. Survei yang dilakukan terhadap lebih dari 1.000 orang dewasa ini menemukan bahwa sekitar 23 % dari responden sudah pernah membagikan berita hoax.
"Penyebaran berita bohong atau hoax akhir akhir ini sangatlah mengkwatikan karenamasyarakat DKI Jakarta yang masih buta tentang konten benar atau tidaknya dari berita tersebut sehingga ketika bahan berita tersebut tersebar maka yang akan terjadi adalah fitnah dan kalau akhirnya berita bohong itu menhancurkan seseorang padahal orang tersebut tidak salah," katanya.
Untuk itu, menurut Ibnu, Gerakan Pemuda (GP) Ansor beserta barisan serba guna dan majlis dzikir rijalul ansor bekerja sama dengan kepolisian mengajak masyarakat DKI Jakarta khususnya warga Pulo Gadung untuk bersama sama bersatu melawan kejahatan tentang penyebaran berita bohong yang sedang marak di media sosial.
"Kami pimpinan anak cabang GP Ansor Kecamatan Pulo Gadung mendukung kepolisian dari pusat sampai kecamatan untuk menangkap para penyebar kebohongan yang sudah sangat meresahkan masyarakat Indonesia," ujar Ibnu.