TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang pria bernama Anggi (26) tewas setelah ditusuk seorang pria di depan warung bakso Budjangan, Jalan Mahakam, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (2/5/2018) malam.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar mengatakan, awalnya korban bersama keluarganya sedang berkumpul di depan warung bakso tersebut hendak pulang ke kawasan Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat sekitar pukul 23.50.

Namun, kemudian datang seorang pria yang oleh warga sekitar dikenal dengan nama Agam.

Saat sudah berada dekat dengan Anggi, Agam melayangkan senjata tajam secara membabi buta ke badan Anggi.

Keluarga yang melihat pun kaget dan histeris.

"Mulanya saat korban sedang duduk-duduk bersama istri korban, anak serta keluarga di depan depan warung bakso Budjangan, tiba-tiba datang pelaku dan langsung menusuk dari belakang ke bagian punggung sebanyak dua kali," kata Kombes Indra Jafar, Kamis (3/5/2018).

Baca: Minta Putus Hubungan, Nasib Pria Ini Berakhir Ditikam pakai Pisau Dapur oleh Pacarnya Sendiri

Melihat korban tersungkur bersimbah darah, pelaku langsung melarikan diri ke arah Jalan Raya Mahakam.

Kakak korban yang bernama Dedy Rohedi sempat mengejar pelaku.

Namun, ia tidak berhasil menangkap karena larinya kalah cepat.

Di lokasi kejadian, istri dan anak korban masih panik karena tubuh Anggi mengalirkan darah dengan deras.

Dibantu sejumlah orang, Anggi yang sudah tidak sadarkan diri dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) yang tidak jauh dari lokasi kejadian.

Namun nyawa Anggi tak tertolong.

Pada Kamis (3/5/2018) dini hari sekitar pukul 02.00, ia mengembuskan nafas terakhir akibat luka yang dideritanya serta banyaknya darah yang mengucur keluar dari luka tusukan itu.

Kapolres mengatakan, timnya masih melakukan penyelidikan terhadap kasus ini untuk mengetahui motif pembunuhan.

"Saat ini telah dibentuk tim gabungan dari Unit Krimum dan Unit Resmob Satreskrim Polres Jaksel serta unit Reskrim Polsek Kebayoran baru baru untuk melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku," imbuhnya

Penulis: Feryanto Hadi