Demonstran Bawa Keranda di Balai Kota Pematangsiantar
Unjuk rasa penolakkan revitalisasi Pasar Horas Pematangsiantar berulang kali dilakukan, namun Pemko Pematangsiantarbelum berencana membatalkan revital
TRIBUNNEWS.COM, PEMATANGSIANTAR - Unjuk rasa penolakkan revitalisasi Pasar Horas Pematangsiantar berulang kali dilakukan, namun Pemko Pematangsiantarbelum berencana membatalkan revitalisasi.
Hari ini, Jumat (11/5/2018), demonstran menyambangi Balai Kota Pematangsiantar.
Pantauan www.tribun-medan.com, mereka membawa keranda yang diperuntukkan kepada Wali Kota Pematangsiantar Hefriansyah.
Baca: Kalah dari Mitra Kukar, Pelatih Bali United: Situasi di Lapangan Sulit
Keranda yang dibungkus dengan kain hijau ini juga dilengkapi dengan lembaran-lembaran kertas yang bertuliskan kata cacian. Bahkan foto Hefriansyah juga dibubuhi tulisan Pemimpin Bencong.
Sekadar informasi, unjuk rasa ini merupakan demo tolak revitalisasi keenam dari pedagang Pasar Horas.
Terakhir, pedagang yang didominasi kaum ibu ini bentrok dengan polisi dan Satpol PP. Dalam aksi itu, satu pedagang dibawa ke Mapolres Pematangsiantar dan satu lagi jatuh dari lantai dua yang diduga didorong pihak Satpol PP.
Pedagang juga menilai DPRD Siantar tidak lagi memihak kepada rakyat. Menurutnya, anggota dewan tak peduli lagi dengan persoalan ini. Padahal, lokasi balerong masih berusia enam tahun dan masih layak digunakan.
Aksi ini terjadi lantaran, Dirut PD Pasar Horas Jaya Siantar, Benny Sihotang melakukan revitalisasi dengan mematok harga masuk sebesar Rp 60 juta per kios.
Baca: Dewi Perssik Bantah Kekang Suami : Dia Selalu Ikut Saya Kemana-mana Kan Digaji
Benny Sihotang yang juga mantan Dirut PD Pasar Medan memastikan pembangunan akan tetap berjalan sembari menunggu situasi kondusif.(tmy/tribun-medan.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.