Menjaga Nilai Historis dalam Pembangunan Cagar Budaya Apartemen Menteng 37
Ke depan, heritage ini difungsikan sebagai ruang pertemuan dengan tetap memperhatikan atmosfer sejarah perjuang merebut kemerdekaan.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - PT Bangun Inti Artha, konsorsium pengembang Pikko Group dengan Wijaya Wisesa Realty mulai melaksanakan pembangunan cagar budaya (heritage) Apartemen Menteng 37 di lahan seluas 6.000 meter persegi.
Direktur Utama PT Bangun Inti Artha, Nio Yantony mengatakan langkah ini merupakan wujud nyata kepedulian dan peran aktif Menteng 37, dalam menjaga kelestarian salah satu bangun cagar budaya bersejarah Kota Jakarta di kawasan Menteng.
“Kondisi ini merupakan pride tersendiri bagi kami karena diberi kesempatan untuk berpartisipasi. Heritage dibangun dengan memadukan gaya masa lampau dan gaya masa kini serta tetap menjaga nilai historis di dalamnya” ucap Yantony dalam rilis yang diterima Tribunnews.com.
"Hal ini kami maksudnya untuk mengenang kembali pesan Sang Proklamator Bangsa, Soekarno, “Jangan sekali-kali melupakan sejarah!” karena suatu bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah negerinya sendiri," lanjutnya.
Ke depan, heritage ini difungsikan sebagai ruang pertemuan dengan tetap memperhatikan atmosfer sejarah perjuang merebut kemerdekaan dan disesuaikan perkembangan aspek ekonomis.
“Karenanya, upaya menjadi Kawasan Apartemen Menteng 37 dengan menghidupkan kembali dan melestarikan heritage-nya sebagai Ikon Baru Kawasan Menteng membutuhkan peran serta banyak pihak termasuk pemerintah, masyarakat serta pakar terutama arsitek” tambahnya.
Apartemen Menteng 37 merupakan residensial bintang 5 (lima). Dirancang dengan fasilitas roof top pool dan gym, privat lift, semi furnished house dimana para penghuni langsung dapat menghuni unitnya.
Boy Bhirawa, Arsitek Konservasi Heritage Menteng 37 mengatakan pembangunannya telah melalui kajian menyeluruh baik teknis maupun arkeologis. Unsur heritagenya tetap terjaga dan aspek historis maupun ekonomis tetap diperhatikan.
“Pembangunan heritage Menteng 37 ini merupakan pendayagunaan positif yang dilakukan oleh pihak swasta. Masyarakat atau penghuni apartemen ini nantinya, tetap bisa melihat elemen sejarah maupun ‘spirit of place’ dari gedung ini” ucap Bhirawa.
Nilai kelangkaan heritage di kawasan Menteng ini sejalan dengan eksistensi sejarah disekitar Menteng. Seperti, Gedung Joeang 45 dan Perintis Kemerdekaan, Tugu Proklamasi dan Tugu Tani, Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Masjid Cut Meutia, Masjid Sunda Kelapa, Gereja St. Theresia dan Gereja Paulus.
Apalagi, Menteng kini berkembang mengikuti pesatnya pembangunan Jakarta. “Eksklusifitas Menteng sebagai kawasan paling prestius dapat dilihat dari terbatas lahan pada kawasan ini dan jadi salah satu pemicu meningkatnya harga tanah” pungkasnya.(*)