Digusur Pemerintah Tiga Tahun Lalu, Warga Kampung Kunir Berharap Kembali Punya Kampung
Warga Kampung Kunir, Taman Sari, Jakarta Barat, memperingati 3 tahun kampungnya digusur pada tanggal 27 Mei 2015 lalu.
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Wahyu Firmansyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga Kampung Kunir, Taman Sari, Jakarta Barat, memperingati 3 tahun kampungnya digusur pada tanggal 27 Mei 2015 lalu.
Kampung kunir yang dulunya dihuni 73 keluarga, setelah penggusuran 33 keluarga memilih untuk tetap tinggal di sekitar tempat penggusuran.
Suhadi seorang warga Kampung Kunir menceritakan awal terbentuknya Kampung Kunir.
Dia mengatakan dulunya Kampung Kunir merupakan tanah kosong.
Baca: Cinta Giring Ganesha untuk Istri Makin Besar
Ia dan kedua temannya yang dulu bekerja sebagai petugas keamanan membangun rumah untuk dihuni.
"Adanya kampung kunir jadi kita beli arit sama pacul waktu itu bebas tugas kita babatin rumput-rumput itu alang-alang itu, kita babat dan kita paculin kita ratain," ujar Suhadi saat menceritakan awal terbangunnya kampung kunir, Selasa (29/5/2018).
Saat awal membangun Suhadi mengatakan sempat dilarang komandannya, karena saat membangun belum ada RT dan RW.
Baca: Pria bersenjata menembak mati dua polisi dan seorang sopir di Belgia
Saat sudah mulai terbentuk RW, Suhadi dan teman-temannya membangun kembali Kampung Kunir dengan adanya Pengurus RW dan hansip.
"Pengurus RW dan hansip bangun di pinggir kali ini, itu tahun sekitar 80 saya bangun di situ tahun 80 terus ada peningkatan-peningkatan," katanya.
Suhadi mengatakan pada saat itu tidak langsung dibangun tetapi bertahap karena pekerjaannya yang hanya mendapatkan honor bukan gaji.
Baca: Cewek Ini Pamer Foto Makan bersama Teman Kencan, Sekilas Biasa, tapi Ada Kejanggalan di Minumannya
Setelah terbangun kampung dan mulai banyak warga yang menempati lahan disekitaran kali, Suhadi berharap pada saat ini Kampung Kunir akan menjadi rumah masa tuanya tetapi pada tahun 2015 Pemprov DKI menggusur Kampung Kunir.
"Supaya punya tempat tinggal, lama kelamaan ko maksudnya punya rumah buat masa tua untuk keluarga kita dan anak cucu kita, tiba-tiba tahun 2015 kita kena gusur," katanya.
Suhadi mengatakan pada saat penggusuran banyak warga yang pingsan dan kebingungan.
"Tahun 2015 kena gusur waktu itu warga masyarakat ini dengan adanya gusuran warga masyarakat ini pada bingung pingsan rumahnya digarukin yang jelas saya juga bingung karena rumah saya juga kena gusur waktu itu," ujar suhadi.
Suhadi mengatakan setelah penggusursan warga mendapat arahan dari Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) untuk tetap tenang.
"Dengan kita dapat pendamping dari JRMK dapet arahan dari JRMK supaya warga masyarakat ini tenang dan semangat," katanya.
Suhadi berharap akan ada pembangunan kembali Kampung Kunir.
"Harapan saya sebagai warga kampung kunir dulunya ada kampung semoga ada kampung lagi," katanya.