Beredar Bawang Putih Benih Mengandung Cacing
Wakil Direktur Tipideksus Bareskrim Polri Kombes Pol Daniel Tahi Monang Silitonga menyebutkan telah menarik 300 ton bawang putih.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Suci Febriastuti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Tipideksus) Bareskrim Polri melakukan penangkapan terhadap pelaku penyalahgunaan importasi bawang putih.
Wakil Direktur Tipideksus Bareskrim Polri Kombes Pol Daniel Tahi Monang Silitonga menyebutkan telah menarik 300 ton bawang putih.
Dari hasil penarikan tersebut, tujuh ton diantaranya merupakan bawang putih benih (bibit) yang mengandung cacing.
Sekilas tak ada bedanya antara bawang putih konsumsi dan bawang putih benih tersebut.
Baca: Manfaat Bawang Putih untuk Perawatan Kecantikan Kulit
Namun setelah dilakukan pengujian ke laboraturium ternyata bawang putih benih membahayakan bila dikonsumsi manusia.
"Kita sudah bawa ke laboraturium bahwa jenis ini adalah untuk bibit dan seharusnya tidak dikonsumsi. Menurut lab ini mengandung semacam cacing nematoda," ujar Daniel di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (31/5/2018).
Meskipun demikian, ternyata kedua bawang tersebut dapat dibedakan secara kasat mata.
Daniel mengatakan bahwa bawang benih kulitnya lebih utuh, sedangkan untuk bawang yang layak kulitnya justru lebih tipis.
"Yang bisa dilihat secara kasat mata yang untuk bibit ini biasanya kulitnya lebih utuh, lebih lengkap. Kalau yang konsumsi itu lebih tipis, pecah-pecah," jelasnya.