TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Jalan Lintas Timur dan Tengah Perbatasan Provinsi Sumatera Selatan - Lampung masih rawan memasuki musim mudik 2018.

"Saya tegaskan sekali lagi, kami sudah sebar pasukan penembak jitu di beberapa daerah rawan seperti daerah OKI, OKU Selatan, OKU Timur yang berbatasan dengan Lampung," Kata Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain saat Apel Gelar Pasukan operasi Ketupat Musi 2018 di Palembang, Rabu (06/06/2018).

Menurutnya masih ada lagi daerah yang rawan misalnya perbatasan Lahat dan Provinsi Bengkulu serta perbatasan Muratara dengan Provinsi Jambi, terutama Kabupaten Muratara yang masih banyak kasus begal.

Baca: Bus Terperosok ke Jurang, Begini Kondisi Penumpang

Dia menjelaskan Polda Sumsel menerjunkan 7.996 anggota pada operasi Ketupat Musi 2018, bergabung dengan personil TNI, Basarnas, Satpol PP, Densus 88, Pramuka Saka Bhayangkara, 17 Pemda, Dishub, Pemadam Kebakaran, Jasa raharja, dan Organisasi Pemuda Pancasila.

Operasi Ketupat Musi sendiri akan berlangsung selama 18 hari sejak 6 hingga 24 Juni dengan menyebarkan 88 pos keamanan dan pelayanan di berbagai daerah.

"Pokoknya mudik lewat udara, darat, sungai, ataupun laut semuanya kami amankan, karena kami menerjunkan separuh kekuatan," ujar kapolda.

Baca: Remaja 16 Tahun Tikam Sang Kekasih Lalu Bawa Kabur Perhiasannya

Ia menambahkan selain fokus keamanan, pihaknya juga turut memperhatikan arus kendaraan terutama pada jalan rawan macet seperti Betung - Sekayu yang memiliki tipe jalan 'leher' yakni penyempitan jalan signifikan.

Sementara itu Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan untuk mengurai kemacetan arus kendaraan, sudah dioperasikan Jalan Tol Palembang-Indralaya.

"Satu ruas Jalan Tol Palindra sepanjang 24 KM arah Ogan Ilir sudah beroperasi, bisa dilalui pemudik, cukup untuk mengurangi kemacetan di Jalan Lintas Sumatera," jelas Alex Noerdin.

Dalam Apel Operasi Ketupat Musi 2018 tersebut Gubenur Sumsel, H Alex Noerdin dan Kapolda juga memusnahkan barang bukti narkotika dan senjata api rakitan.(*)