Meski Sumpek, Mala Rela Naik Mobil Bak Terbuka Demi Bertemu Ayah di Madura
Mala nekat naik mobil bak terbuka demi bertemu keluarga tercinta di kampungnya di Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Momen lebaran memang paling ditunggu bagi perantau untuk kembali ke kampung halaman. Mala (35) misalnya. Perempuan ini nekat naik mobil bak terbuka demi bertemu keluarga tercinta di kampungnya di Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Pantauan Tribun, para pemudik mulai memadati jalur mudik. Rest Area Kilometer 19, Cikampek, Bekasi, Jawa Barat, terpantau mulai padat dengan mobil-mobil yang siap menuju kampung halaman.
Satu diantaranya mobil yang ditumpangi Mala. Ia naik mobil bak yang diperuntukan untuk angkutan barang. Mobil dimodifikasi dengan membuat atap sebagai pelindung dari terpal.
Mala mengaku rela berpanas-panasan di bagian mobil belakang demi menemui keluarganya di Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Ia memilih naik mobil bak, karena ekonomis dibanding menggunakan transportasi massal.
"Ya panas sih, tapi tidak apa-apa demi bertemu ayah di Madura. Sudah setahun lebih tidak bertemu. Kita sekeluarga mau pulang ke Bangkalan. Kalau naik bus bisa habis Rp 600 ribu," ujar Mala, Minggu (10/6/2018).
Mala berangkat beserta enam anggota keluarga lain. Ia hendak menemui kedua orang tuanya di Madura. Mala menghitung ongkos yang dikeluarkan jika naik bus. Menurutnya, bisa mencapi Rp 3 juta lebih jika naik bus bersama enam anggota keluarga.
"Kalau pakai yang lain bisa Rp 3 juta sekali jalan. Kalau ini paling nambah bensin aja," ucapnya.
Wanita berkerudung itu menerangkan berangkat hari ini dari Tanjung Priok, Jakarta Utara. Diperkirakan lama perjalanan ke Bangkalan sekitar satu setengah hari. Untuk menjaga keamanan, mobilnya selalu berhenti di setiap rest area.
"Sampai Bangkalan kira-kira perjalanan satu setengah hari. Kita selalu berhenti kalau ada tempat peristirahatan," imbuh Mala.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusuf sempat menegur Mala beserta penumpang lain, yang tengah memantau kelancaran arus mudik.
Yusuf menganjurkan agar dipindahkan ke angkutan umum atau kendaraan lain. Karena untuk menghindari risiko kesehatan.
"Silakan pindah aja ke tempat lain. Kalau memang tidak mau itu kalau mungkin dia capek dan sebagainya harus istirahat. Karena itu kan duduk di situ lama juga capek juga itu," kata Yusuf.