Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terminal Kampung Rambutan Punya 500 Pedagang Asongan Resmi

Emiral August Dwinanto selaku Kepala Terminal Kampung Rambutan mengatakan ada 500 pedagang asongan yang tersebar di terminal

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Terminal Kampung Rambutan Punya 500 Pedagang Asongan Resmi
Tribunnews.com/Reza Deni Saputra
Suasana pedagang asongan di kawasan Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Terminal Kampung Rambutan di H-2 jelang hari Lebaran tak hanya dijadikan tempat menunggu bus keberangkatan oleh para pemudik.

Ada pula orang-orang yang mencari rezeki di terminal ini, di antaranya para pedagang asongan.

Baca: Cerita Kepala Terminal Kampung Rambutan soal Partisipasi Pedagang Asongan yang Juga Relawan Terminal

Emiral August Dwinanto selaku Kepala Terminal Kampung Rambutan mengatakan ada 500 pedagang asongan yang tersebar di terminal.

"Mereka pedagang resmi, bukan pedagang liar," ujar Emiral di lokasi, Rabu (13/6/2018)

Emiral menyebutkan, 500 pedagang asongan dibagi secara merata ke seluruh area terminal.

Para pedagang tersebur kemudian dibagikan rompi berwarna untuk berdagang di arealnya.

Berita Rekomendasi

"Ada rompi warna hitam untuk Jawa Barat, cokelat untuk Jawa Tengah dan Timur, kemudian dua warna biru, yang satu biru tua satu lagi agak muda, terus yang terakhir warna merah," tambahnya.

Selain itu, para pedagang asongan tersebut, kata Emiral, tidak pernah dimintai uang pungli oleh pihak terminal.

"Mereka mau cari duit di sini ya silakan, kami tidak melarang, tapi harus ikuti aturan," ujar Emiral.

Aturan tersebut, lanjut Emiral, berupa menjaga kawasan terminal agar tetap aman, nyaman, bersih terutama pada saat musim mudik seperti ini.

"Mereka ya menganggap ini juga sebagai rumah mereka, jadi ya mereka ikut berpartisipasi juga," tambahnya.

Sementara itu, Agus Abdulatif selaku koordinator pedagang jalur Jawa Barat mengatakan hal serupa.

Agus mengatakan, untuk di Jawa Barar sendiri pedagangnya ada 157 orang.

"Di sini kami enggak pernah dimintai uang atau apa pun," kata Agus.

Baca: Pemudik Pilih Naik Bus Lewat Pasar Rebo Ketimbang di Terminal Kampung Rambutan

"Kami malah yang inisiatif untuk ngumpulin uang buat pengajian atau kalau ada pedagang yang sakit," tambahnya.

Agus juga mengakui, saat mudik seperti ini, pendapatan dari hasil dagangnya meningkat. "Alhamdulillah, sekitar 10 sampai 20 persen dari hari-hari biasanya sih," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas