Masyarakat Diharapkan Menjaga Kondusifitas Pilkada Serentak dengan Damai kata Argo Yuwono
Pesta demokrasi pemilihan daerah serentak tinggal menghitung hari. Tepatnya tanggal 27 Juni nanti ditetapkan oleh pemerintah sebagai hari libur
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pesta demokrasi pemilihan daerah serentak tinggal menghitung hari. Tepatnya tanggal 27 Juni nanti ditetapkan oleh pemerintah sebagai hari libur nasional karena menjadi ajang demokrasi yang akan dilaksanakan di 171 wilayah terbagi atas 17 provinisi, 39 Kota dan 115 Kabupaten.
Pemerintah memberikan kesempatan masyarakat untuk memberikan suaranya kepada 569 pasangan di 171 wilayah di daerah yang telah ditetapkan dengan suka cita dan diharapkan berlangsung secara damai dan tentram demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Bahkan dalam menjaga agar pilkada berlangsung damai, pihak Kepolisian Republik Indonesia berkomitmen penuh mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dengan melakukan berbagai hal termasuk Operasi Mantap Praja.
Demikian dikatakan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono.
Selain itu, kata Argo pihaknya sudah menyiapkan strategi pengamanan guna mencegah konflik dan menciptakan keamanan dalam penyelenggaran pesta demokrasi untuk pemilihan kepada daerah serentak 2018 yang tinggal menghitung hari ini.
Argo Yuwono mengatakan, polisi tentunya akan mengantisipasi kerawanan yang akan dan kemungkinan terjadi selama pelaksanaan pilkada serentak itu.
“Jadi tahun ini kan ada Pilkada serentak, ada di Polres Depok, Polres Bekasi dan Polres Tangerang. Di Depok berkaitan pemilihan Gubernur Jawa Barat. Kemudian juga ada berkaitan dengan Walikota di Bekasi dan Tangerang. Berkaitan dengan itu, kita perlu suatu pembekalan untuk perangkat Polres, Kapolres, Kasatreserse. Jadi ada kegiatan FGD (Focus Group Discussion), menghadirkan Ketua bawaslu Jawa Barat dan KPU Jawa Barat,” papar Argo Yuwono.
Dikatakan Argo Yuwono, masyarakat diharapkan menjaga kondusifitas pilkada serentak dengan damai sehingga tidak mencederai demokrasi sebagai anak kandung reformasi.
"Yang rugi kita semua sebagai anak bangsa jika tidak melaksanakan pilkada dengan damai, karena mengancam keutuhan berbangsa dan bernegara, jangan sebarkan ujaran kebencian baik berita mengandung sara', hoax dan palsu. Kita berkomitmen saja bahwa negara berdiri di atas kebhinekaan seperti yang diamanatkan para pendiri bangsa," tuturnya.
Sementara dalam banyak kesempatan di tempat berbeda, Jenderal Tito Karnavian juga sering mengatakan akan menerjunkan ratusan ribu personelnya untuk perhelatan pesta demokrasi ini.
Dikatakannya, setidaknya sejumlah 1. 107.310 yang terdiri dari TNI, Polri dan anggota Linmas yang dilibatkan dalam pengamanan pilkada serentak mendatang.
“Pastinya Polri ada 184.013, TNI 99.559 dan personel Linmas ada 823.738. Nanti seperti biasa ada pembagian ring satu, ring dua dan ring tiga.TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang kami anggap aman rawan dan sangat aman,” kata Tito.