Komnas PA Ungkap Empat Anak Korban Pencabulan Guru di Depok Alami Trauma Berat
Terkait tenaga rehabilitasi, selain dari Pemkot Depok, psikolog dari fakultas psikologi Universitas Indonesia akan turut membantu
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Komisioner Komnas Perlindungan Anak Indonesia Bidang Pendidikan Retno Listyarti mengatakan ada empat korban pencabulan oknum guru WA mengalami trauma berat.
Empat anak itu merupakan bagian dari 12 korban WA selama mengajar mata pelajaran bahasa Inggris di salah satu sekolah dasar negeri di Depok.
"Yang sudah direhabilitasi ada delapan anak. Dari delapan itu ada empat yang trauma berat dan dirujuk. Orangtua dan anak juga sudah setuju untuk rehab secara pskilogis," kata Retno di Pancoran Mas, Depok, Selasa (3/7/2018).
Terkait tenaga rehabilitasi, selain dari Pemkot Depok, psikolog dari fakultas psikologi Universitas Indonesia akan turut membantu.
Retno menuturkan, rehabilitasi perlu dilakukan agar orangtua dan korban tidak mengalami trauma berat.
Untuk orangtua, ibu dari anak-anak yang menjadi korban pencabulan lebih rentan mengalami trauma.
Pasalnya ikatan batin antara ibu dan anak acapkali lebih kuat dibandingkan ikatan anak dengan ayahnya.
Selain memulihkan trauma, rehabilitasi terhadap korban untuk memutus mata rantai kekerasan seksual terhadap anak.
"Penanganan semacam ini dibutuhkan agar korban tak jadi pelaku, karena 70 persen ada kemungkinan jadi pelaku jika tak direhabilitasi," jelasnya.
Terlebih karena kebanyakan anak yang menjadi korban WA akan segera menuju jenjang SMP.
Ia khawatir akan stigma yang melekat di diri anak yang menjadi korban dan saksi akibat perbuatan WA.
"Yang memperberat trauma adalah stigma yang diterima anak-anak lulusan SD tersebut. Ini jelas menimbulkan trauma untuk semua anak yang lulus dari sekolah tersebut, baik korban maupun saksi dan anak lainnya saat mereka melanjutkan ke jenjang SMP," paparnya.
Perbuatan WA mencabuli belasan murid laki-lakinya itu terbongkar setelah orangtua korban melapor ke polisi awal Juni 2018.
Guru honorer sejak tiga tahun itu mengancam akan menurunkan nilai muridnya yang tidak menuruti kehendaknya.
Kasus pencabulan ini menyita perhatian karena sekolah tempat WA mencabuli muridnya tersohor sebagai sekolah unggulan sejak lama.
Penulis: Bima Putra
Berita ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Empat Anak Korban Pencabulan Guru di Depok Alami Trauma Berat