Penjelasan Kenapa Penyemprotan Cairan Mikroba Dinilai Efektif Hilangkan Bau di Kali Item
Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) DKI Jakarta Peduli Sampah menyemprotkan 2.500 liter cairan mikroba ke Kali Sentiong atau yang dikenal
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) DKI Jakarta Peduli Sampah menyemprotkan 2.500 liter cairan mikroba ke Kali Sentiong atau yang dikenal Kali Item.
Ketua Kagama DKI Peduli Sampah Shodiq Sihardianto mengatakan, cairan bakteri tersebut dinilai efektif menghilangkan bau.
Sebab, warna hitam pekat dan bau menyengat Kali Sentiong terjadi akibat zat-zat organik dan sulfur yang masuk ke dalam sungai yang terkontaminasi dengan bakteri patogen. "Kita berpikir satu-satunya solusi hanya bisa melalui injeksi dengan mikroba," jelas Shodiq kepada Kompas.com, Minggu (29/7/2018).
Baca: Massimiliano Allegri Minta Mattia Caldara Fokus di Juventus
Tim Kagama UGM telah melakukan uji laboratorium pada Sabtu (28/7/2018). Dari hasil laboratorium itu, Shodiq menilai pencemaran limbah di Kali Sentiong sudah terjadi selama bertahun-tahun.
Terkait warna air di kali tesebut, Shodiq mengatakan zat-zat organik yang terkontaminasi dengan bakteri patogen akan menghasilkan asam lemak.
Asam lemak ini dapat menghasilkan warna air hitam dan timbulnya bau menyengat. Selain itu, bau menyengat juga bisa disebabkan oleh sulfur yang bereaksi dengan bakteri Patogen dan berubah menjadi gas sulfida.
Apabila kadar zat besi tinggi maka sulfur akan bereaksi sehingga air menjadi hitam. Baca juga: 2.500 Liter Cairan Mikroba Disemprotkan ke Kali Item Shodiq mengatakan zat-zat organik tersebut berasal dari limbah di sekitar Kali Sentiong.
"Zat-zat organik itu biasanya berasal dari limbah rumah tangga, hotel, pasar ,rumah sakit, gedung perkantoran serta apartement yang berada disekitar sungai," papar Shodiq
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Semprotan Cairan Mikroba Dinilai Efektif Hilangkan Bau di Kali Item
Penulis : Rindi Nuris Velarosdela