Musim Kemarau Melanda, Air di Kampung Apung Cengkareng Tak Sedikitpun Surut
Pantauan wartawan TribunJakarta.com, air berwarna kehijauan tetap menggenang di wilayah perkampungan yang sudah puluhan tahun tergenang air ini
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski saat ini memasuki musim kemarau dan berbagai wilayah dilanda kekeringan, namun air yang mengepung wilayah Kampung Apung di Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat tak juga mengering.
Pantauan wartawan TribunJakarta.com, air berwarna kehijauan tetap menggenang di wilayah perkampungan yang sudah puluhan tahun tergenang air ini.
Baca: Sosok Jaja di Mata Warga Kampung Apung Cengkareng
Meski berwarna kehijauan namun air yang menggenangi wilayah Kampung Apung tidak menimbulkan bau menyengat.
Sedangkan di tempat ini tidak terlihat adanya warga yang mencuci pakaian atau pun perabotan rumah tangganya menggunakan air genangan ini seperti yang dilakukan warga di Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat.
Suminah, satu diantara warga Kampung Apung mengatakan wilayah tempat tinggalnya memang tidak pernah kering seluruhnya dari air genangan.
"Dari dulu emang enggak pernah kering. Jangankan pas musim kemarau kayak gini, orang pernah kok waktu itu disedot tapi tetap aja enggak kering," kata Suminah saat ditemui TribunJakarta.com di rumahnya di Kampung Apung, Selasa (18/9/2018).
Suminah mengatakan dirinya juga sudah pasrah dengan kondisi tempat tinggalnya yang tidak pernah kering dari genangan.
"Kita emang sudah pasrah lah disini kayaknya emang enggak bisa kering. Namanya sudah puluhan tahun tergenang begini," ujar Suminah.
Jaja, Petugas UPK Badan Air yang setiap harinya membersihkan sampah di Kampung Apung membenarkan air di wiyalah in tak pernah seluruhnya kering.
Dikatakannya, ketinggian air saat musim kemarau saat ini hanya turun sekitar 30 cm saja.
Sedangkan kedalaman air yang ada di Kampung Apung disebutnya mencapai 3 meter.
"Ini dalamnya sekitar 3 meteran lah. Sekarang sih air emang lagi turun tapi emang enggak pernah sampai kering semua," kata Jaja.
Baca: Rawan Kecelakaan, Warga Kampung Apung Minta Pemerintah Bikin Pembatas Jembatan
Jaja mengatakan untuk memantau ketingian air yang ada di Kampung Apung, warga hanya perlu melihat tiang listrik yang berdiri di tengah genangan air.
"Patokannya itu aja (tiang listrik). Kalau dibawah garis hitam itu tandanya air turun, tapi kalau garis hitamnya sudah enggak kelihatan berarti air lagi tinggi," ujarnya.
Penulis: Elga Hikari Putra
Berita ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Air di Kampung Apung Kapuk Tak Pernah Mengering Sekalipun saat Musim Kemarau