Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rawan Kecelakaan, Warga Kampung Apung Minta Pemerintah Bikin Pembatas Jembatan

Jiih menyebut permintaannya agar pemerintah memasang tiang pembatas jembatan bukanlah tanpa sebab

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Rawan Kecelakaan, Warga Kampung Apung Minta Pemerintah Bikin Pembatas Jembatan
TRIBUN/ABRAHAM DAVID
UPK Badan Air Dinas Kebersihan Lingkungan mengumpulkan sekurangnya 4 kubik perhari dari hasil sampah endapan dikawasan kampung apung, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (14/9/2018). Hingga saat, belum ada upaya dari pemerintah untuk menyedot air dan meninggikan dataran di permukiman kampung air yang didasar air merupakan area makam. TRIBUNNEWS/ABRAHAMDAVID 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga Kampung Apung, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat meminta pemerintah memasang tiang pembatas untuk jembatan yang menjadi akses utama menuju wilayah tersebut.

"Kalau keinginan terbesar saya sih pengen kayak dulu lagi kita disini bisa injek tanah, tapi kan itu kayaknya susah karena sudah puluhan tahun ini tergenang terus. Makanya harapan ringannya minta tolong dipasangin tiang pembatas aja buat jembatan disini," ujar Warga Kampung Apung, Jiih (52), Selasa (18/9/2018).

Baca: Sosok Jaja di Mata Warga Kampung Apung Cengkareng

Jiih menyebut permintaannya agar pemerintah memasang tiang pembatas jembatan bukanlah tanpa sebab.

Ia mengungkapkan, ketiadaan tiang pembatas telah merenggut korban jiwa yakni para balita yang tewas tenggelam lantaran tercemplung ke dalam air.

Jembatan selebar sekira 1,5 meter adalah akses utama bagi warga dari Jalan Kapuk Raya bila ingin memasuki wilayah Kampung Apung.

"Kami sih minta agar dikasih pembatas lah di jembatan itu karena kan bahaya apalagi buat yang punya anak kecil. ‎Sampai sekarang sudah ada tiga anak yang meninggal karena kecemplung di air," ujar Jiih.

Pantauan wartawan TribunJakarta.com, selain membahayakan balita, ketiadaan tiang pembatas jembatan juga membahayakan para pengendara sepeda motor.

Berita Rekomendasi

Sebab, lebar jembatan dianggap terlalu kecil sehingga pengendara sepeda motor terpaksa berhenti terlebih dahulu apabila berpapasan dengan pengendara lain.

"Orang yang naik motor juga pada takut lewat kalau ketemu motor yang didepannya. Apalagi kalau yang bawanya ibu-ibu, sudah sering banget hampir kecebur," kata Jiih.

Hal senada disampaikan Suminah, warga Kampung Apung lainnya.

Terlebih, ia memiliki cucu yang masih balita sehingga sangat riskan bila jembatan belum juga diberi tiang pembatas.

"Makanya ini enggak boleh meleng kalau yang punya anak kecil karena tahu-tahu anaknya sudah ada di pinggit air aja," katanya.

Ia mengatakan warga sudah berulang kali meminta kepada pemerintah untuk membangun tiang pembatas jembatan ‎demi keselamatan warga.

Baca: Polisi Mengaku Belum Terima Laporan Al Ghazali Alami Kecelakaan di Bilangan Condet

Namun hal tersebut tak kunjung membuahkan hasil.

"Ini kan bahaya kalau enggak ada pembatasnya gini. Ini mending enggak lagi banjir, coba kalau lagi banjir dan pas jembatan ketutup, apa orang enggak keder pas mau lewat karena takut kecemplung," ujar Suminah.

Penulis: Elga Hikari Putra

Berita ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: 3 Anak Tewas Tenggelam, Warga Kampung Apung Minta Jembatannya Dipasangi Tiang Pembatas

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas