ZEISS dan Optik Tunggal Hadirkan ZEISS UVProtect Clear Lenses di Indonesia
ZEISS menghadirkan ZEISS UVProtect Clear Lenses yang menawarkan perlindungan seutuhnya dari sinar UV yang memiliki panjang gelombang 400 nm atau UV400
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Melindungi kesehatan mata dari radiasi sinar ultraviolet (UV) bersifat esensial untuk kesehatan penglihatan. Banyak pengguna kacamata telah memahami bahwa radiasi sinar UV dapat merusak mata, namun yang lebih sering terjadi tidak ada tindakan pencegahan yang dilakukan untuk melindungi penglihatan mereka.
Ada banyak alasan terjadinya pembiaran ini, karena banyak orang berpikir bahwa perlindungan dari sinar UV hanya dibutuhkan saat matahari bersinar sangat kuat .
Bahkan mereka yang sudah memiliki sunglasses atau kacamata hitam juga tidak pernah memakainya. Padahal faktanya, sinar UV selalu ada setiap waktu, sepanjang hari, bahkan ketika cuaca mendung.
ZEISS memutuskan untuk mengambil satu langkah kedepan demi perlindungan kesehatan mata pengguna.
ZEISS menghadirkan ZEISS UVProtect Clear Lenses yang menawarkan perlindungan seutuhnya dari sinar UV yang memiliki panjang gelombang 400 nm atau yang biasa kita kenal dengan UV400.
Seluruh lensa kacamata ZEISS baik yang bening maupun berwarna akan mengalami penyamaan standar dalam kemampuan perlindungan sinar UV. Sehingga pengguna kacamata dengan ZEISS UVProtect Clear Lenses akan terlindungi dari sinar UV sama kuatnya dengan perlindungan oleh sunglasses atau kacamata hitam UV400.
Baca: Gibran Rakabuming Disebut Makin Mirip Adik Bungsu Karena Tak Berkacamata, Ini Respon Kaesang
“Perlindungan Sinar UV sangatlah penting bagi kesehatan penglihatan,” jelas Ven Raman, Managing Director South East Asia - Carl Zeiss Pte.Ltd.
“ZEISS kini meningkatkan standar jangkauan UV Protection hingga mencakup 400 nm. Sebagai produsen lensa, hal ini menjadi tugas ZEISS untuk aktif mengedukasi pengguna kacamata mengenai proteksi sinar UV dan hubungannya dengan kesehatan mata.
Sangat penting untuk menjelaskan bahwa radiasi sinar UV ada setiap saat, tidak hanya saat matahari bersinar terik, namun sepanjang waktu dan sepanjang hari bahkan ketika mendung.
Warna lensa sama sekali tidak ada hubungannya dengan kemampuan perlindungan sinar UV, karena yang terpenting adalah bahwa radiasi sinar UV terserap oleh material lensa. Kita harus membangun perhatian yang lebih besar pada fakta bahwa cahaya matahari dan pantulannya dapat merusak mata dan perlindungan dari sinar UV adalah penting bagi semua orang.”
Alexander F. Kurniawan, Chairman PT. Optik Tunggal Sempurna sebagai pemegang lisensi resmi ZEISS di Indonesia mengatakan, sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang optik dan alat kesehatan mata serta pemegang lisensi resmi ZEISS di Indonesia, kami menyambut dengan sangat antusias kehadiran ZEISS UVProtect Clear Lenses.
Pengalaman selama 89 tahun di bidang optikal di Indonesia, kami mendapati banyak permasalahan mata yang terjadi salah satunya karena paparan sinar UV yang tinggi sehingga terjadi gangguan pada kesehatan mata seperti misalnya katarak.
"Terlebih Indonesia adalah negara tropis maka perlindungan dari radiasi sinar UV mutlak diperlukan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Tak hanya pemakai kacamata dengan kebutuhan lensa korektif, namun juga mereka yang sering terpapar sinar matahari dalam aktivitas sehari-hari,” katanya.
Standar industri optik terkini masih mendefinisikan panjang gelombang hingga 380 nm sebagai batas tertinggi yang ada pada lensa kacamata. Ini berarti hingga sekarang kebanyakan lensa masih belum melindungi mata sepenuhnya dari radiasi sinar UV, dimana panjang gelombang 400 nm masih dapat menjangkau mata dan berisiko bagi kesehatan mata.
Efek radiasi sinar UV dapat merusak lensa mata dan mempercepat penuaan pada kulit sekitar mata atau bahkan dapat memicu kanker kulit pada kelopak mata. Inilah kenapa Full UV Protection sangatlah penting.
dr. Astrianda N. Suryono, SpM(K) - Dokter Spesialis Mata RSCM, menegaskan kondisi kesehatan mata masyarakat Indonesia, “Permasalahan gangguan kesehatan mata yang ada pada masyarakat Indonesia cukup tinggi, dimana katarak menempati posisi tertinggi diikuti glaukoma, gangguan refraksi, gangguan retina dan abnormalitas kornea.
Katarak adalah kondisi yang terjadi karena proses penuaan atau degenerasi. Salah satu faktor resiko yang dapat menyebabkan proses katarak terjadi lebih cepat adalah akibat radiasi sinar UV, terlebih menilik fakta bahwa posisi Negara Indonesia terletak tepat di garis khatulistiwa yang menjadikan curah sinar matahari memang sangat tinggi.
Mata yang tidak terlindungi dapat langsung terpapar sinar matahari, sehingga membutuhkan solusi yang membantu mengeliminasi penyebab utama katarak yang sebetulnya dapat dicegah dan diobati.
Menggunakan kacamata dengan perlindungan sinar UV dapat menjadi cara yang paling efektif untuk melindungi mata dari paparan radiasi sinar UV ketika berada di tempat terbuka dalam waktu lama.”
"Perlindungan mata menggunakan kacamata sangat disarankan untuk mencegah kerusakan akibat sinar UV, terutama ketika beraktivitas di bawah cahaya matahari jangka panjang," katanya.