MRT Jakarta Tambah CCTV dan Petugas Keamanan Pasca Insiden Corat-coret Kereta
Tinggi tembok depo Lebak Bulus juga akan ditambahkan, untuk mencegah oknum nakal lainnya yang akan mencoba memanjat.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manajemen MRT Jakarta menambah kamera pengintai (CCTV) dan petugas keamanan pasca insiden corat coret kereta MRT di Depo MRT Jakarta, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Jumat dinihari lalu.
"Ada area area penempatan misalnya dengan menambah pasukan keamanan. Kami intensitas dari patroli dari tim security penambahan CCTV," ungkap Direktur Kontruksi MRT Jakarta, Silvia Halim di Wisma Nusantara, Jakarta, Sabtu (22/9/2018).
Selain penambahan jumlah CCTV, MRT Jakarta juga mengkaji letak CCTV karena saat kejadian pencoretan kereta Jumat (21/9/2018) itu tidak terekam CCTV karena CCTV tidak mengarah ke kereta.
"Kemarin CCTV yang ditemukan kebetulan tidak menghadap ke area lokasi cctv yang ada sudah kami serahkan kepada kepolisian untuk penyelidikan," tutur Silvi.
Tinggi tembok depo Lebak Bulus juga akan ditambahkan, untuk mencegah oknum nakal lainnya yang akan mencoba memanjat.
Baca: Pitching First 2018, Ajang Pencarian Ide Kreatif Mahasiswa Kembali Digelar di Prasetiya Mulya
"Tidak ada area yang luput dan juga meninggikan tembok tembok depo yang tampak masih rendah," ujar Silvi.
Setelah melakukan pengecekan secara keseluruhan oknum-oknum tersebut hanya mencorat-coret saja tidak melakukan aksi pengrusakan.
"Berdasarkan yang kami cek setelah kami cek keseluruhan hanya corat-coret saja tidak ada kerusakan lain," papar Silvi.
Coretan di kereta MRT Jakarta tersebut berupa graffiti bertuliskan 'UH' berwarna ungu yang dibagian dan ada juga tulisan 'first' dan 'Jakarta 18' berwarna ungu.