Sudarto Sambut Baik Deklarasi Kampanye Damai yang Diselenggarakan KPU di Monas
Menurut Sudarto, semua peserta pemilu harus bersama-sama menjaga situasi masyarakat akan tertib dan damai dalam menyambut pemilu.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Daerah Pemilihan DKI Jakarta, Sudarto, menyambut baik deklarasi kampanye damai yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Monumen Nasional (Monas), Minggu (23/9/2018).
Deklarasi dipandu langsung oleh Ketua KPU Arief Budiman.
"Mari bersama-sama kita sambut Pemilu 2019 dengan suka cita, bersama kita wujudkan pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil," kata Sudarto dalam keteranganya.
Menurutnya, semua peserta pemilu harus bersama-sama menjaga situasi masyarakat akan tertib dan damai dalam menyambut pemilu.
Salah satu caranya adalah dengan menjauhi politik uang, SARA dan penggunaan hoax agar proses demokrasi nanti melahirkan pemimpin-pemimpin yang bersih dan amanah.
Calon Anggota DPD DKI Jakarta Nomor Urut 42 itu mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dengan kesadaran, penuh tanggung jawab dan terhormat. Perbedaan pilihan juga hendaknya disikapi dengan penuh kedewasaan, saling menghormati dan saling memuliakan serta senantiasa menjunjung tinggi semangat persaudaraan, persatuan dan kesatuan.
"Jangan sampai golput, karena setiap hak pilih yang digunakan akan menentukan jalannya pemerintaham ke depan. Kami ajak juga sesama calon yang akan maju untuk mengedepankan ide dan gagasan, bukan menggunakan praktik-praktik kotor seperti kampanye hitam, provokasi, intimidasi, ujaran kebencian," jelas Sudarto.
Baca: Deklarasi Damai Awali Kampanye Pemilu 2019
Ditambahkan Ketua Mabinda PKC PMII DKI Jakarta, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan media masa memegang peranan penting bagi terciptanya keamanan dan ketertiban masyarakat. Mereka diharapkan menempatkan diri sebagai perekat dan pemersatu bangsa.
"Tidak ada tempatnya bagi kampanye hitam, lawan! Saya kira masyarakat sudah cerdas, tidak akan memilih calon-calon yang menggunakan praktik kotor karena jika diberi amanah nantinya akan merusak bangsa ini," ucapnya.
"Pilih calon pemimpin yang mempunyai ide dan gagasan progresif, lihat juga rekam jejaknya dalam membantu kepentingan masyarakat luas," sambung Ketua DPW APKLI DKI Jakarta itu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.