Ada Ubur-ubur, Tapi Pengunjung Pantai Ancol Tetap Membawa Pulang
Ubur-ubur yang ditemukan di Pantai Ancol banyak yang dibawa pulang oleh pengunjung.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ubur-ubur yang ditemukan di Pantai Ancol banyak yang dibawa pulang oleh pengunjung.
Pengunjung yang datang kebanyakan tertarik membawa pulang biota laut tersebut karena bentuknya yang menarik, lucu dan cantik.
Satu diantara pengunjung, Azizah (50) membawa dua ekor ubur-ubur untuk anaknya dirumah.
"Iyaa ini bawa ubur-ubur, buat anak dirumah. Yang penting jangan dipegang ini soalnya gatal," ujar Azizah saat ditemui wartawan Tribunjakarta.com di Pantai Ancol, Pademangan, Jakarta Utara (30/10/2018).
"Tadi saya liat masih ada sih ubur-uburnya disini,"sambungnya.
Fauzi (28) warga Bintaro menyatakan bahwa pengamanan perihal adanya ubur-ubur sudah cukup baik di Pantai Ancol.
Dirinya bercerita, sebelumnya sudah sempat menyambangi Pantai Ancol.
Namun, karena melihat adanya keberadaan ubur-ubur Fauzi mengurungkan niatnya untuk bermain bersama anak-anaknya di pantai.
"Disini sudah bagus ya penanganannya, banyak petugas yang stanby. Soal ubur-ubur di pantai kalau berenang harus waspada aja, sekarang sih udah ngak banyak yaa," ujar Fauzi pada wartawan TribunJakarta.com, Sabtu (20/10/2018).
"Sebelumnya ini juga saya sudah kesini, tapi karena ada ubur-ubur cukup banyak ngak jadi berenang di pantai," sambungnya.
Pantauan wartawan TribunJakarta.com di Pantai Ancol, memang masih ada terlihat ubur-ubur di sekitar area pantai.
Namun biota laut tersebut sudah mulai berkurang keberadaannya saat ini di Pantai Ancol.
Pendapat Ahli
Fenomena perihal kemunculan ubur-ubur kini berenang bebas di sekitar lingkungan Pantai Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, tidak hanya jadi viral, melainkan jadi daya tarik pengunjung.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) belum dapat memastikan secara pasti kemunculan ubur-ubur di pantai Ancol. Tetapi, pihaknya terus koordinasi untuk mencari tahu hal tersebut.
"Kami belum dapat memastikan kepastian apa yang jadi penyebab mereka hadir di sana, kami dapatkan banyak sampel, informasi dari Ancol, dan data itu ialah informasi yang vital. Namun, kami terus koordinasi ke beberapa pihak untuk pastikan data yang kami keluarkan," ujar peneliti pankton laut Puslit Oseanografi LIPI, Arief Rachman, di Seaworld Ancol, Sabtu (20/10/2018).
Arief mengatakan, jenis ubur-ubur yang di Pantai Ancol ada dua, yaitu Phyllorhyza sp (Spotted Jelly) dan Catostylus sp (Jelly Blubber).
Jenis ini masih dikategorikan ubur-ubur yang berikan efek ringan bagi yang menyentuhnya.
"Ini dikategorikan sebagai mild stringer artinya berikan efek lemah, efek yang terasa kepada si manusia itu biasanya hanya kulitnya memerah dan gatal. Kebetulan, karena saya memelihara spesies itu saya beberapa kali disengat," kata Arief.
Di Teluk Jakarta, kata Arief, terdapat sua jenis ubur-ubur yang lebih berbahaya yaitu Chrysaora sp (Sea Nettle) serta Aurelia Aurita (Moon Jellyfish).
Kedua ubur-ubur ini masuk di kategori dalam ubur ubur yang memiliki racun yang sangat kuat.
"Ini dikategorikan higher stinger efek, lantaran sengatannya menyakitkan serta diikuti dengan sensasi seperti terbakar, bengkak, dan merah pada bagian kulit yang tersengat. Bahkan, bisa menimbulkan bekas luka," katanya.
Meski tidak ditemui di kawasan Pantai Ancol, tetapi tak menutup kemungkinan kedua ubur-ubur tersebut dapat berpindah ke pantai.
Arief mengatakan hal itu tergantung arus air laut di kawasan itu.
"Saat ini kami belum mendapatkan itu di sekitar pinggiran pantai. Cuman, untuk kewaspadaan masyarakar perlu memahami bahwa ada yang seperti ini dan langkah paling baik cukup dilihat saja atau dilaporkan ke lifeguard segera," kata Arief.
Dokter ahli toksinologi Tri Maharani menyarankan kepada pengunjung tidak menyentuh ubur-ubur secara langsung. Jika tersengat ubur-ubur, cukup diberikan cairan cuka ke area tersengat ubur-ubut.
"Cairan cuka sebagai penanganan awal. Cuka itu sangat penting. Digunakannya, dituangkan cuka pada area tersengat dan biarkan selama 30 detik. Lalu, lepaskan tentucle yang saat itu menempel di kulit dengan gunakan pelindung. Lalu segera bawa ke instalasi darurat," katanya.
Walau ubur-ubur ini tak begitu berbahaya, namun antisipasi kali ini jajaran manajemen Taman Impian Jaya Ancol menyiapkan lifeguard yang dapat mengawasi selama 24 jam penuh.
"Pengunjung masih diperbolehkan berenang di Pantai Ancol. Tetapi, apabila ketemu ubur-ubur jangan disentuh. Diusahakan preventif. Perihal muncul ubur-ubur karena memasuki di musim panas, sehingga tidak bisa dicegah. Maka dari itu, kami tak hanya memasang plang imbauan untuk pengunjung tapi juga siapkan lifeguard 24 jam," kata General Manager Taman Impian Jaya Ancol, Sunarto.
Kemunculan ubur-ubur sebagai salah satu dari biota laut telah didata oleh pihak Ancol apabila ubur-ubur selalu muncul di musim panas.
Sunarto juga menyarankan agar pengunjung tak menyentuh ubu-ubur tersebut.
"Jadi data kami, setiap musim tertentu ubur-ubur akan muncul, di bulan-bulan yang musim kering serta panas biasanya. Itu bisa dihindari. Maka itu, selain menyiapkan lifeguard 24 jam serta memasang plang imbauan, kami bakalan memasang pembatas (barried) antara laut dan tepian. Pembatas itu akan berbentuk jaring dan dipastikan air masih dapat keluar masuk," kata Sunarto. (TribunJakarta.com/ Afriyani Garnis/WartakotaPanji Baskhara Ramadhan)