Penyerang Mapolsek Penjaringan Dipastikan Bukan Teroris
Polisi memastikan penyerang Mapolsek Metro Penjaringan, Rohandi, tidak mempunyai kaitan dengan kelompok teroris
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi memastikan penyerang Mapolsek Metro Penjaringan, Rohandi, tidak mempunyai kaitan dengan kelompok teroris.
Kapolsek Metro Penjaringan AKBP Rachmat Sumekar mengatakan, Densus 88 telah memeriksa Rohandi dan tidak menemukan keterlibatan Rohandi dalam terorisme.
"Enggak, enggak ada hubungannya sama terroris. Dia cuma pengin mati, orang sudah putus asa," kata Rachmat di Mapolsek Metro Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (9/11/2018).
Rachmat menuturkan, Densus 88 juga sudah menggeledah tempat tinggal Rohandi di Teluk Gong dan tidak menemukan barang bukti yang menunjukkan keterlibatan Rohandi dalam terorisme.
"Mereka sudah periksa ke rumahnya sudah didatangi, ya hasilnya dipastikan memang bukan teroris. Enggak ada aliran apa-apa," ujar Rachmat.
Diberitakan sebelumnya, Rohandi menyerang Mapolsek Metro Penjaringan, Jumat dini hari. Dia nekat melakukan aksinya supaya ditembak mati polisi karena mengalami depresi.
"Dia depresi kan enggak tahan sama tekanan hidup, enggak tahan sama kakak-kakaknya, bunuh diri secara langsung enggak berani, dia maunya tetap ditembak sama polisi," kata Rachmat.
Seorang polisi mengalami luka ringan akibat kejadian itu. Akibat perbuatannya, Rohandi dijerat Pasal 213 KUHP dan Undang-Undang Darurat dengan ancaman hukuman lima tahun dan sepuluh tahun penjara.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Pastikan Penyerang Mapolsek Penjaringan Bukan Teroris"