Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penyerang Polsek Penjaringan Rohandi Mengaku Sering Dimarahi Kakaknya

Rohandi (31) penyerang Polsek Metro Penjaringan diduga mengalami depresi berat lantaran dilanda masalah yang tak kunjung usai.

zoom-in Penyerang Polsek Penjaringan Rohandi Mengaku Sering Dimarahi Kakaknya
Istimewa/Dok. Polsek Metro Penjaringan
Rohandi (31), penyerang Mapolsek Metro Penjaringan pada Jumat (9/11/2018) sekira pukul 01.35 WIB. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rohandi (31) penyerang Polsek Metro Penjaringan diduga mengalami depresi berat lantaran dilanda masalah yang tak kunjung usai.

Akibatnya, warga Pejagalan itu nekat menyerang Polsek Metro Penjaringan Jumat (9/11/2018) dini hari dengan harapan mati ditembak polisi.

Kapolsek Metro Penjaringan AKBP Rachmat Sumekar mengungkapkan bahwa Rohandi memiliki tiga orang kakak yang acap kali memarahinya.

"Ya dia depresi, mau nikah batal, terus sakit juga, nggak kerja, sering dimarahin juga," kata Kapolsek Metro Penjaringan AKBP Rachmat Sumekar sesuai keterangan keluarga Rohandi, Jumat pagi saat ditemui TribunJakarta.com di kantornya.

Rohandi yang tinggal bersama kakaknya Oman di Pejagalan kerap dimarahi lantaran tidak memiliki pekerjaan.

Dari keterangan kakaknya, Rohandi juga sering terlihat mengurung diri di kamar.

"Dia depresi kan nggak tahan sama tekanan hidup, nggak tahan sama kakak-kakaknya, bunuh diri secara langsung nggak berani, dia maunya tetep ditembak sama polisi," kata Rachmat.

BERITA REKOMENDASI

Oleh sebabnya, sebelum menjalankan aksinya menyerang Polsek Penjaringan, Rohandi juga sempat meninggalkan surat kepada kakaknya.

Surat itu dituliskan di secarik kertas dengan tinta berwarna biru. Isi suratnya adalah pesan bahwa pelaku sudah tidak ingin menyusahkan kakaknya.

Sebab, pelaku yang tak memiliki pekerjaan selama ini tinggal menumpang pada kakaknya dan selalu menyusahkan kakaknya.

"Oman, motornya Andi pinjam dulu. Insha allah ini terakhir kalinya Andi nyusahin Oman. Tolong dimaafin," tulis Rohandi dalam suratnya.

AKBP Rachmat Sumekar menambahkan, Rohandi berhasil dilumpuhkan setelah polisi menembak pangkal lengannya.

Setelah ditembak, Rohandi hanya berkata bahwa dirinya ingin mati.

"Ditanya pengen balik ke kehidupan normal nggak itu dia jawab nggak mau, cuma pengen mati, orang udah putus asa," kata Rachmat.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Penyerang Polsek Penjaringan Depresi Batal Nikah, Sakit Getah Bening Hingga Sering Kena Marah Kakak

Baca: Rohandi Tinggalkan Surat Bunuh Diri Sebelum Serang Mapolsek Penjaringan

Baca: Kronologi Aksi Penyerangan Mapolsek Penjaringan oleh Pria Depresi Bernama Rohandi

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas