Belajar Berbicara di Depan Publik Bersama Sepikul
Di antaranya Tommy Tjokro, seorang pakar public speaking dengan pengalaman belasan tahun di dunia jurnalistik dan penyiaran.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Salah satu hal yang menjadi momok bagi profesional adalah saat harus berbicara dengan media dan publik. Pesan bisa tidak diterima dengan baik oleh jurnalis karena mereka mengalami rasa gugup.
Berbicara di depan publik juga tidak hanya menjadi monopoli kalangan atau profesi tertentu. Semakin hari, semakin banyak individu yang menyadari pentingnya memiliki kemampuan ini.
Sayangnya, tidak semua yang mampu berbicara di depan publik, berhasil menyampaikan pesannya kepada publik. Melihat fenomena inilah maka Sepikul didirikan.
Di era komunikasi dan informasi yang semakin pesat dan intensif, media menjadi semakin berpengaruh dalam menggiring opini publik dan secara langsung berpengaruh juga ke sektor-sektor publik, seperti politik dan bisnis.
Namun, bagi sebagian besar orang, berkomunikasi kepada media menjadi sebuah momok. Walaupun orang tersebut sudah fasih dalam hal public speaking, namun saat akan berkomunikasi dengan media, banyak yang mengalami kesulitan, baik teknis maupun non teknis.
Dalam rilisnya yang diterima tribunnews.com,. Sabtu (10/11/2018), Sepikul hadir sebagai lembaga pelatihan public speaking yang mengkhususkan diri melatih orang-orang untuk dapat berkomunikasi dengan baik di hadapan media sehingga bisa menjadi seorang media darling.
Didirikan oleh praktisi media langsung, Sepikul menjadi unik karena ilmu komunikasi media akan diberikan dan dilatih langsung oleh orang-orang yang masih berkecimpung aktif di dunia media, seperti jurnalis, news presenter, dan branding consultant.
Di antaranya Tommy Tjokro, seorang pakar public speaking dengan pengalaman belasan tahun di dunia jurnalistik dan penyiaran.
Tommy dikenal luas sebagai news anchor di Metro TV, Bloomberg TV Indonesia dan kini di RCTI (MNC Group). Terdapat juga nama Clara Tampubolon. Ia dikenal sebagai pakar komunikasi dengan pengalaman kerja di beberapa media televisi, seperti Jak TV, ANTV dan SCTV.
Sepikul juga menggandeng seorang pakar branding dan konten kreatif, Iman Sjafei. Iman dikenal sebagai co-founder agensi kreatif ReKreasi dan media startup Asumsi.co.
“Banyak politisi dan tokoh publik yang sudah mencapai kesukesan, dan sangat fasih berkomunikasi di depan umum, namun gagap saat menghadapi media. Di pikiran mereka sudah terbentuk persepsi kaau media itu mengintimidasi, dan menyebabkan apa yang ingin mereka komunikasikan menjadi buyar” ujar Iman Sjafei dalam acara launching Sepikul Jumat malam (09/11/2018).
“Tidak ada yang lebih mengerti cara media mengorek informasi dari narasumber kecuali kami sendiri, para praktisi media aktif. Sehingga di SEPIKUL kami akan berbagi rahasia mengenai apa yang media inginkan, bagaimana kami bertanya dan bagaimana kami ingin dijawab”, tambah Tommy Tjokro.
Sepikul menghadirkan para pengajar yang menjadi praktisi bidang media. Di antaranya Anisha Dasuki (iNews), Balques Manisang (TV One), dan Dwi Anggia ((TV One). Mereka disiapkan untuk mengembangkan kelas jurnalistik dan news caster SEPIKUL.
“Selain cara berkomunikasi, kami juga akan bekali peserta SEPIKUL dengan polesan personal branding yang kuat dan unik. Sehingga yang bersangkutan akan memiliki karakter yang kuat dan menarik bagi media dan publik” ujar Clara Tampubolon.
Sepikul diharapkan juga semua elit bisa berkomunikasi dengan baik di media sehingga bisa menciptakan kondusivitas, mencegah terjadinya kesalahpahaman, dan hal-hal yang rawan diputarbalikkan.