Sebelum Keluarganya Dibunuh, Tetangga Dengar Bang Golan Bicara Uang dan Mobil Saat Menelepon
Anjing berumur tiga tahun itu menjadi dasar beberapa warga sekitar menduga-duga.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Anjing kecil berwarna cokelat yang sering dipanggil 'Brown' tak lagi menggonggong.
Terakhir kali terdengar gonggongannya pada saat keluarga Nainggolan dibawa ke mobil Ambulance pada Selasa (13/11) pukul 11.00WIB.
Padahal, menurut seorang penghuni kos, Vanessa yang berada di belakang rumah Nainggolan, anjing itu terus menggonggong tak henti apabila banyak orang tidak dikenal.
"Jangan banyak orang, kalau ada satu orang bukan penghuni saja, dia pasti gonggong. Sejak dibawa itu saja, dia tidak gonggong lagi," katanya di belakang rumah keluarga korban pembunuhan yang terletak di Jalan Bojong Nangka, Jati Rahayu, Kota Bekasi.
Brown terus terdiam meski banyak orang lalu lalang di depannya.
Baca: Diduga Ini Motif Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi
Tali kekang yang melilit di lehernya membuat anjing yang menjadi penjaga di lingkungan itu, tidak banyak bergerak.
Sesekali ia terlihat mendekati orang-orang yang berdiri di dekatnya sembari menyantap makanan yang diberikan.
Anjing berumur tiga tahun itu menjadi dasar beberapa warga sekitar menduga-duga.
Baca: 5 Fakta Pembunuhan Sadis di Bekasi, dari Pengelola Kost 28 Pintu Hingga Luka Parah di Leher
Beberapa mengatakan pukul 01.00WIB, Brown terus menggonggong, beberapa warga lainnya tidak mendengar suara anjing itu.
"Saya sih dengar ya. Emang anjing itu sih gonggong terus. Tadi pas saya lagi buat susu anak sih masih terus gonggong ya," ucap seorang ibu yang bertempat tinggal di depan rumah keluarga Nainggolan.
Lita, tetangga korban justru mendengar suara yang terus meninggi saat Diperum Nainggolan atau akrab disapa Bang Golan itu saat menelepon.
Terdengar olehnya saat berbelanja di warung Bang Golan sedang membicarakan uang dan mobil.
"Dengarnya sih begitu. Terus saya tanya ke Boru Maya (istri Nainggolan) kenapa marah-marah? Ya dia jawab. bukan urusan saya," ungkapnya.
Baca: Korban Pembunuhan Sadis di Bekasi Sempat Unggah Surat dari Anak, 'Tuhan Memberkatimu Ya Boru'
Ia sama sekali tidak menyangka, pertemuannya ketika belanja di warung Bang Golan, akan menjadi pertemuan terakhir dengan keluarga yang dikenal baik dan ramah tersebut.
"Ya saya biasa belanja di sini. Enggak nyangka saja kalau begini," tukasnya.
Darah di Depan Sofa
Noda darah masih tampak di depan sofa yang berada di ruang tamu kediaman keluarga Nainggolan.
Sofa berwarna putih itu menjadi lokasi penemuan mayat Nainggolan dan Maya oleh seorang petugas keamanan sekolah, Basuki Rahmat. Ia langsung datang membuka jendela rumah ketika seorang penghuni kos memanggilnya secara tergesa-gesa.
Saat itu, suara televisi masih terdengar hingga keluar rumah. Rahmat yang menaruh curiga, akhirnya membuka jendela samping rumah dan mendapati pasangan suami-istri itu bersimbah darah. "Saya hanya melihat bapaknya sama istri saja. Kalau anak-anak saya tidak lihat," urainya.
Di ruangan itu juga, keluarga sering menghabiskan waktu untuk beristirahat apabila warung tidak ada pembeli.
Sejauh ini, pihak kepolisian sudah mengambil beberapa barang dari dalam rumah.
Baca: Rp 100 Juta Ludes Gara-gara Kepincut Perempuan Bandung, Warga Irak Ini Dituntut 7 Bulan Bui
Informasi yang didapat, sarung bantal, gunting, dan beberapa benda lain sudah diangkut pihak kepolisian. Tidak hanya itu, saudara kandung Diperum Nainggolan, Douglas, juga dimintai keterangan oleh kepolisian atas kejadian yang menimpa adiknya tersebut.
Polda Metro Jaya membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus pembunuhan satu keluarga di Jalan Bojong Nangka, Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada pagi ini, Selasa (13/10/2018).
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, mengatakan pembentukan tim ini agar kasus pembunuhan tersebut segera terungkap.
"Tentunya dengan adanya pembunuhan ini, dari Polda Metro Jaya membentuk tim, dari Ditreskrimum dan Polres Bekasi Kota. Kita bentuk tim untuk kasus itu dengan polsek setempat untuk segera mengungkap kasus itu sehingga kita bisa mencari siapa pelakunya," ujar Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (13/11/2018).
Sejauh ini, menurut Argo, pihak kepolisian masih melakukan olah Tempat kejadian perkara (TKP).
"Saat ini Polres Bekasi Kota sedang melaksanakan olah TKP dengan Inafis melakukan olah TKP," jelas Argo.
Korban pembunuhan sekeluarga itu adalah Diperum Nainggolan (38), Maya Boru Ambarita (37), Sarah Boru Nainggolan (9), dan Arya Nainggolan (7). (ryo)