Cerita Detik-detik Keluarga Korban Terima Kabar Meninggalnya Almarhum Dufi
Awalnya ia mengira itu hanyalah kekhawatiran biasa, sebab almarhum memang kerap bekerja melebihi batas waktu jam kerja pada umumnya
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak keluarga almarhum Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi, menceritakan bagaimana awal mereka menerima kabar meninggalnya almarhum.
Muhammad Ali Ramdoni atau Doni, adik kandung Dufi, mengatakan dirinya menerima kabar yang meruntuhkan dunianya itu dari istri almarhum, yakni Bayu Yuniarti Hendriani.
Ia bercerita jika dirinya ditelepon oleh Yuniarti pada hari Minggu atau Ahad (18/11). Dufi disebut sang istri sudah tidak pulang selama dua hari.
"Pada hari Ahad, kami sebagai adiknya ditelepon oleh istri almarhum bahwa almarhum sudah dua hari nggak pulang," ujar Doni, di TPU Budi Dharma, Semper, Jakarta Utara, Senin (19/11/2018).
Awalnya ia mengira itu hanyalah kekhawatiran biasa, sebab almarhum memang kerap bekerja melebihi batas waktu jam kerja pada umumnya.
Doni mengatakan Dufi biasa akan pulang pada Sabtu atau Minggu pagi usai bekerja lembur atau melebihi waktu.
Tapi dirinya kaget lantaran adanya pihak kepolisian yang menyambangi kediaman keluarga Dufi di Tangerang.
"Saya tidak bisa menduga apapun, saya cuma tanya pihak kepolisian, 'Pak ada apa dengan kakak saya?'," jelasnya.
Kala itu polisi hanya mengatakan pihaknya telah menunggu kedatangan keluarga di Serpong.
Saat datang, kata dia, akhirnya pihak kepolisian menyampaikan apa yang mereka lihat di TKP bahwa ditemukan jenazah pria yang diduga Dufi dalam drum plastik.
Doni mengaku tak percaya pada awalnya, namun pihak kepolisian meyakinkan bahwa bekerja secara profesional dan memiliki tim ahli yang dapat memastikan yang bersangkutan adalah almarhum.
"Maka untuk memastikan pihak Polsek Klapanunggal mengajak kami identifikasi ke RS Polri dan memastikan itu betul adalah kakak kami," kata dia.
Adapun, komunikasi terakhir korban dengan sang istri terjadi pada Jumat (16/11) saat yang bersangkutan akan berangkat kerja menaiki KRL dari Stasiun Rawa Buntu usai mengendarai mobil dari kediamannya di Tangerang.
"Komunikasi terakhir dengan istrinya bahwa dia mau ke kantor naik KRL. Mobil diparkir di stasiun Rawa Buntu. Sampai saat ini masih dalam pelacakan dari kepolisian dari keberadaan mobil itu. Karena almarhum saat ditemukan tidak membawa identitas apapun. Bersih semua hanya jasad," pungkas Doni.