Cerita Penangkapan Pembunuh Pemandu Lagu Karaoke yang Gegerkan Warga Mampang
Iin dan NR adalah pemandu lagu di karaoke. NR berkali-kali menekan Iin terkait jumlah uang tip yang dititipkan oleh seorang pelanggan di karaoke
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cekcok hebat terjadi antara Ciktuti Iin Puspita (22) dan NR (17) pada Minggu (18/11/2018) malam di kamar rumah Kost 21 Jalan Mampang Prapatan VIII Gang Senang Kompleks Bapenas RT 03 RW 01, Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Iin dan NR adalah pemandu lagu di karaoke. NR berkali-kali menekan Iin terkait jumlah uang tip yang dititipkan oleh seorang pelanggan di tempat karaoke mereka bekerja.
NR menganggap, uang tip sebagai pemandu lagu yang menjadi haknya senilai Rp 1,8 juta.
Sementara, Iin hanya memberikan uang tip hasil menjadi pemandu lagu itu senilai Rp 500.000. Sebagai sahabat, NR menganggap Iin tak jujur.
Di tengah perdebatan itu, kekasih NR bernama YAP (24) yang juga berada di dalam kamar itu terpancing emosi.
Ia kemudian menyerang Iin. Ia seperti orang kerasukan. Tanpa ampun, ia menghajar Iin dengan sebuah martil hingga kepala Iin berdarah.
Masih tak puas meskipun Iin sudah terkapar tak berdaya, ia melihati keadaan sekitar kemudian melepas tali sarung bantal.
YAP kembali mendekat ke arah Iin dan melilitkan tali itu ke lehernya. Iin meninggal sesaat kemudian.
YAP dan NR sempat bingung melihat kondisi Iin yang terkapar bersimbah darah.
Hingga akhirnya terbersit pikiran untuk memasukkan tubuh Iin ke dalam lemari.
Sesudahnya, NR mengambil sebuah jaket untuk mengelap darah yang berceceran di lantai. Sementara, YAP menaruh martil di bawah kasur.
Tak ingin berlama-lama di sana, keduanya segera bergegas pergi.
Di tengah kepanikan, keduanya mendatangi sebuah agen bus. Mereka berniat melarikan diri ke Padang, Sumatera Barat.
Pada Selasa (20/11/2018) siang, Iin ditemukan tewas di dalam lemari oleh penjaga kos, dan dalam keadaan mulai membusuk dan dikerubuti lalat.
Polisi yang datang ke lokasi segera melacak keberadaan dua pelaku yang sebelumnya terekam melalui kamera CCTV.
NR juga diketahui sudah menginap di kamar Iin sejak sepekan sebelumnya.
Di tempat lain, YAP dan NR dilanda ketakutan luar biasa saat dalam perjalanan menuju Padang, rumah kerabat YAP.
Menit-menit berjalan, kota demi kota yang dilintasi, hari mereka sangat gundah.
Mereka ingin pergi sejauh-jauhnya. Pada Selasa petang, bus yang mereka tumpangi mulai memasuki Kabupaten Merangin, Jambi.
Awalnya tak ada yang aneh. NR dan YAP yang duduk berdampingan pun masih berbincang santai.
Baca: Mayat Wanita Muda yang Ditemukan di Lemari Berprofesi sebagai Pemandu Lagu Karaoke
Tetapi kemudian bus berhenti. Sesaat kemudian, beberapa orang masuk dan melihati setiap penumpang bus.
Tidak ada yang luput dari pengawasan. Hingga akhirnya beberapa orang itu meminta YAP dan NR turun.
Rupanya mereka adalah anggota polisi yang berhasik melacak keberadaan YAP dan NR. Tanpa perlawanan, keduanya digiring ke Mapolres Merangin.
Keduanya tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis (22/11/2018) siang kemudian dilanjutkan ke Mapolrestro Jakarta Selatan.
Turun dari mobil, keduanya tertunduk. Namun, wajah mereka tampak datar.
Di depan kamera wartawan, YAP tampak lebih santai. Sementara, NR yang memiliki tato di bagian tangan, menunjukkan wajah tegang.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar mengungkapkan, kedua pelaku kini sudah ditetapkan sebagai tersangka setelah sebelumnya dilakukan pemeriksaan awal.
"Mereka mengaku melakukan pembunuhan itu kemudian hendak melarikan diri ke rumah kerabat YAP di Padang. Saat melintas di wilayah Jambi, keduanya ditangkap tanpa perlawanan," kata Kombes Indra.
Dari pengakuan pelaku, motif pembunuhan terkait masalah uang tip.
Cekcok awal terjadi antara NR dan Iin yang merupakan seorang rekan kerja sesama pemandu lagu.
Sementara, YAP yang lebih aktif melakukan penganiayaan kepada Iin.
"YAP ini katanya dalam posisi membela pacarnya. Dia mengaku yang paling aktif melakukan pemukulan dan menjerat leher korban hingga meninggal," ungkap Kapolres.
Sebelumnya, YAP sempat mengaku, selain marah kepada Iin karena uang tip, ia juga tak suka dengan Iin yang dikatakannya sering mencekoki NR dengan narkotika.
Polisi juga menemukan beberapa bong penghisap sabu di kamar Iin saat dilakukan olah tempat kejadian perkara.
"Soal apakah pelaku terpengaruh narkoba atau tidak saat melakukan pembunuhan, masih perlu kami dalami. Yang pasti kami menemukan beberapa bong alat isap di kamar korban," kata dia.
Kombes Indra mengatakan, pihaknya akan menggali lagi keterangan pelaku serta akan melakukan pra rekonstruksi dalam waktu dekat untuk melihat kronologi terjadinya pembunuhan.
"Sejauh ini baru dilakukan intrograsi awal di Jambi. Sekarang mereka baru tiba dan akan kami gali lagi informasi dari kedua pelaku," katanya.