IPW Imbau Polda Metro Jaya Tak Perlu Heboh Sikapi Aksi Reuni 212
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, mengimbau kepolisian untuk tak terlalu heboh menghadapi aksi reuni 212.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, mengimbau kepolisian untuk tak terlalu heboh menghadapi aksi reuni 212.
"Polda Metro Jaya tidak perlu terlalu heboh menyikapi aksi Reuni 212 di Monas, Jakarta. Sebab aksi Reuni 212 tidak seheboh yang dibayangkan masyarakat, karena hanya diikuti tidak lebih dari 20 ribu orang," ujar Neta, dalam keterangannya, Jumat (30/11/2018).
Dari penelusuran IPW ke kantong-kantong massa Islam di Jakarta, ia mengatakan terlihat sikap antusias untuk mengikuti Reuni 212 tergolong rendah.
Menurutnya, sikap antusias hanya terlihat di kalangan eks HTI, sebagian anggota FPI, dan beberapa kelompok yang selama ini dikenal sebagai garis keras.
"Sementara partai-partai pendukung capres cawapres Prabowo Sandi masih ragu untuk ikut dalam Aksi Reuni 212. Mereka khawatir dicap sebagai partai radikal," ungkapnya.
Baca: TERPOPULER - Pernikahan Crazy Rich Surabaya Viral, Rupanya Ayah Mempelai Pria Tak Asing
Neta melihat rendahnya sikap antusias untuk mengikuti aksi Reuni 212, dikarenakan sebagian menilai 'sengketa' dengan Ahok sudah selesai. Sehingga mereka merasa tidak perlu lagi bersentimentil dengan reuni.
Polda Metro Jaya, kata dia, diminta menyikapi aksi tersebut dengan wajar dan tidak berlebihan, sehingga tidak muncul kesan lebih banyak polisi ketimbang massa yang reuni.
Meski demikian jajaran Polda Metro Jaya tetap harus siaga dan tegas serta profesional.
"Artinya, jika ada kelompok kelompok massa yang bertindak radikal dan anarkis, jajaran Polda Metro Jaya jangan takut untuk menindaknya dan memproses para pelakunya secara hukum," jelasnya.
Baca: Kerap Pamerkan Kemewahan dan Hidup Glamor, Kepribadian Syahrini Dibongkar Sahabat
Lebih lanjut, IPW berharap menjelang penutupan tahun 2018 serta menyongsong awal tahun politik 2019, semua pihak harus bisa menjaga ketertiban ibukota Jakarta.
"Polda Metro Jaya sebagai garda terdepan penjaga keamanan Jakarta harus mampu menjamin stabilitas dan ketertiban ibukota. Khusus menghadapi massa Reuni 212, jajaran Polda Metro Jaya santai saja dan jangan heboh, karena jumlah massanya tidak sebanyak yang dihebohkan medsos," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.