Kapal Bermuatan Minyak Sawit Hilang Misterius dalam Perjalanan ke Tanjung Priok
Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan telah mengerahkan kapal patroli KPLP untuk meneruskan pencarian kapal MT. Namse Bangdzhod.
Penulis: Ria anatasia
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah kapal MT Namse Bangdzod bermuatan CPO atau minyak kelapa sawit mentah menghilang dalam perjalanan menuju Pelabuhan Tanjuk Priok, Jakarta Utara pada 28 Desember lalu.
Kapal yang bertolak dari Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah itu dilaporkan hilang kontak di tengah pelayarannya dan hingga kini belum ditemukan.
Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan telah mengerahkan kapal patroli KPLP untuk meneruskan pencarian kapal MT. Namse Bangdzhod.
"Kami telah kerahkan kapal patroli KPLP yaitu kapal KNP. 348 menyisir dari Tanjung Kerawang Bekasi sampai dengan Marunda hingga ke Buoy Timur area labuh jangkar pelabuhan Tanjung Priok namun belum menemukan keberadaan kapal tersebut," ujar Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Junaidi di Jakarta, Senin (7/1/2019).
Baca: Mobil Minibus Ditumpangi Sekeluarga Terbakar Dekat Bandara Soekarno-Hatta
Selain kapal KNP. 348, lanjutnya, kapal patroli KPLP KNP. Alugara P.114 juga telah menyisir dari Selat Bangka hingga Pulau Seribu sampai dengan Ekanuri pelabuhan Tanjung Priok.
Adapun RIB SAR menyisir dari Muara Angke sampai area labuh jangkar Buoy Barat. Namun, semua usaha pencarian tersebut hingga kini belum membuahkan hasil.
"Kapal-kapal patroli PLP Tanjung Priok sudah meminta bantuan Disnav Tanjung Priok dan Semarang untuk ikut memantau gerak kapal dimaksud melalui Vessel Traffic Services (VTS) dan SROP sepanjang pantai utara pulau Jawa dan sampai saat ini belum ada laporan keberadaan kapal tersebut," jelasnya.
Kapal MT Namse Bangdzhod dengan GT 1128 merupakan kapal berbendera Indonesia yang dioperasikan oleh PT Surabaya Shipping Lines.
MT Namse Bangdzhod dinakhodai Muhammad Asdar Wijaya dengan jumlah anak buah kapal (ABK) sebanyak 11 orang.
"Pemilik kapal juga sudah melaporkan ke Basarnas, VTS Tanjung Priok juga sudah memancarkan berita distress agar kapal-kapal yang sedang berlayar di sekitar rute pelayaran kapal tersebut juga ikut mencari dan segera melaporkan ke kami bila ditemukan tanda-tanda keberadaan kapal tersebut," kata dia.
"Kami akan berusaha maksimal untuk membantu mencari kapal dimaksud, semoga ada pertanda baik dari kapal tersebut kedepannya," pugkas Junaidi.