TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kanit Krimsus Satreskrim Polres Metro Jakarta barat, AKP Erick Sitepu menjelaskan pihaknya terus mendalami prostitusi online bermodus live show di LINE yang melibatkan para pelajar.

Erick Sitepu menjelaskan para model atau talent sudah berkecimpung di dunia prostitusi online sejak 2017.

Baca: 5 Fakta Kasus Prostitusi Online Libatkan Della Perez, Tepat Hari Ini 8 Orang Akan Penuhi Panggilan

Hal tersebut setelah pihaknya meminta keterangan dari para model‎ yang kebanyakan masih di bawah umur dan berstatus sebagai pelajar.

‎"Informasi awal, setelah kami lakukan pemeriksaan kepada para model, mereka mengaku telah menjadi model live s sex di grup seperti itu sudah sejak tahun 2017," kata Erick kepada wartawan, Kamis (7/2/2019).

Erick memaparkan para remaja itu tidak hanya ikut bergabung menjadi model di satu grup saja, melainkan ikut bergabung dengan banyak grup serupa.

"Karena semakin sering model tampil di banyak grup maka otomatis penghasilannya pun akan bertambah banyak. Karena setiap tampil selalu mendapat bayaran," kata Erick.

‎Sebelumnya, Unit Krimsus Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat ‎membongkar sindikat penyedia jasa live show mesum dan prostitusi online yang dilakukan di media sosial LINE.

Total ada lima admin yang telah diamankan yakni SH (23), ZJ (23), WN (23), HAM (23), dan RM.

Baca: Pelajar yang Jadi Model Prostitusi Live Show Sudah Berkecimpung Sejak 2017

Para admin itu mematok harga Rp 100-200 ribu kepada para member untuk bisa bergabung ke dalam grup yang mereka bentuk.

Adapun setelah membayar yang disepakati, para member mendapatkan fasilitas video porno dewasa, video prositusi anak, video call sex, phone sex, dan live show.

Penulis: Elga Hikari Putra

Berita ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul : Para Pelajar yang Terlibat Prostitusi Online Bermodus Live Show Sejak 2017