Dinkes DKI Ungkap Sekira 100 RW di DKI Jakarta Rawan Kasus DBD
Adanya angka yang mencapai 100 RW, Widyastuti mengakui bahwa angka bebas jentik nyamuk aedes aegypti masih kurang di bawah target
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah menetapkan sekira 100 Rukun Warga (RW) di lima kota administrasi yang ada di DKI Jakarta rawan Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan pemetaan ini dilakukan pihaknya lantaran penyebaran DBD di tiga wilayah rawan ini tidak merata.
Baca: Sempat Kejang dan Pendarahan, Perawat RSUD Bandar Lampung Meninggal Dunia Diduga karena DBD
"Kita sudah memetakan sampai tingkat RW rawan. Karena 3 wilayah enggak semuanya merah, artinya ada fokus - fokus di daerah tertentu. Ada 100-an RW rawan," kata Widyastuti saat dihubungi, Selasa (26/2/2019).
Adanya angka yang mencapai 100 RW, Widyastuti mengakui bahwa angka bebas jentik nyamuk aedes aegypti masih kurang di bawah target.
"Angka bebas jentiknya masih kurang dibawah target. Jadi 1 RW lebih dari tiga orang dalam masa inkubasi, itu kita anggap RW rawan," ungkap Widyastuti.
Namun Widyastuti enggan menjelaskan secara detail berapa kasus DBD di Jakarta per bulan Februari 2019 ini.
Menurutnya naik atau turunya kasus DBD bukan persoalan penting, yang lebih penting sejauh ini kasus masih terkendali.
"Bukan masalah naik atau turunnya tapi yang terpenting adalah terkendali. Respon time karena memang secara banyak faktornya seperti daya tahan tubuh kurang, kelembapan udara. Apalagi BMKG prediksi Maret sampai April udara masih seperti ini menyebabkan banyak nyamuk," ungkap Widyastuti.
DBD renggut nyawa bocah SD
Deman Berdarah Dengue (DBD) kembali merengut nyawa seorang bocah berusia tujuh tahun.
Bocah tersebut diketahui tinggal di Kalideres Jakarta Barat.
Baca: Satu Orang Meninggal, Kadinkes Enrekang Tetapkan Status KLB DBD
Korban yang diketahui Neta Maria Dinata (7) meninggal dunia diduga karena DBD setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Hermina, Cengkareng.
Meninggalnya anak kedua Parnomo (38) ini, menyisakan duka mendalam bagi anggota keluarga.
Bahkan sejumlah kerabat keluarga yang datang ke rumah duka Jalan Madrasah RT 03/01 Kalideres, tak kuasa menahan tangis atas musibah ini.