Gerindra DKI Dukung Anies Jual Saham Perusahaan Bir
Diketahui, PT Delta Djakarta adalah produsen dan distributor beberapa merk bir terkenal seperti Anker, Carlsberg, San Miguel dan Kuda Putih.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribun, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Karena alasan minuman keras diharamkan bagi mereka yang beragama islam, Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta mendukung langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjual saham PT Delta Djakarta.
Diketahui, PT Delta Djakarta adalah produsen dan distributor beberapa merk bir terkenal seperti Anker, Carlsberg, San Miguel dan Kuda Putih.
Perusahaan tersebut juga merupakan pemasok minuman non alkohol Sodaku dan Soda Ice.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhamad Taufik menilai, rencana penjualan saham PT Delta Djakarta tidak perlu memerlukan argumen lagi karena lebih banyak mudharatnya.
Baca: Siang Ini, FPI Demo Gedung DPRD DKI Tuntut Cabut Saham Bir PT Delta
Menurut dia, tanpa saham itu Pemprov DKI juga tetap memiliki Pendapatan Asli Daerah (PAD) besar.
“Jadi, sejak awal Gerindra sudah mendukung. Bagaimana tak mendukung, Kami yang usung. Itu kan janji kampanye. Jadi, tak perlu berargumen lagi,” kata Taufik dalam pernyataannya, Jumat(8/3/2019).
Politikus Partai Gerindra itu menjelaskan, saham Pemprov DKI di PT Delta Djakarta Rp 1 triliun.
Artinya, setahun hanya mendapatkan deviden Rp 50 miliar, sehingga untuk mencapai Rp 1 triliun membutuhkan waktu 20 tahun.
“Pemprov DKI rugi. Makanya jual lebih baik. Kami Fraksi Gerindra DPRD DKI bulat. Masih banyak pemasukan. Lagian, yang buat atau yang jual dosanya lebih besar. Artinya, Pemprov DKI stop produksi dosa. Ya dengan lepas saham PT Delta Djakarta,"ujarnya.
Selain keinginan masyarakat, kata CEO Seknas Prabowo-Sandi itu, pelepasan saham merupakan janji Anies saat mencalonkan diri menjadi gubernur.
Dia menilai sangat wajar jika Anies ingin menepati janjinya.
Oleh karena itu, Taufik menegaskan upaya tersebut seharusnya tidak dihalang-halangi.
Alasan lainnya, lanjut konsumsi minuman keras diharamkan bagi yang beragama Islam.
Sebab, jika Pemprov DKI memiliki saham di perusahaan penyedia bir, maka itu berarti mendukung produksi miras. yang mendapat dosa bukan hanya konsumen miras namun juga yang memproduksi.
“Ini besar sekali dosanya,” tandasnya.
Penulis: Willy Widianto