Serangan Fajar di Lubang Buaya Diduga dari Caleg DPRD DKI Petahana
Sutarlan, Ketua RW 10 mengungkapkan, dia mendapat laporan dari warga yang menyebut nama Caleg DPRD DKI yang diduga terlibat
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dugaan politik uang atau serangan fajar yang terjadi di RW 10 Kelurahan Lubang Buaya, Jakarta Timur mengarah kepada seorang Caleg DPRD DKI dan Caleg DPR RI dari satu parpol.
Sutarlan, Ketua RW 10 mengungkapkan, dia mendapat laporan dari warga yang menyebut nama Caleg DPRD DKI yang diduga terlibat.
Baca: Pemilih Tikam Petugas KPPS di Blitar, Pelaku Mengakui Ada Masalah Ini
Caleg DPRD DKI tersebut menurut keterangannya adalah seorang petahana.
"Info dari Panwascam Cipayung kemarin dia petahana, Panwascam juga heran karena dia setelah dicek Caleg DPRD ini enggak pernah kampanye," kata Sutarlan di Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (18/4/2019).
Lantaran menurut Panwascam Cipayung Caleg DPRD tersebut tak pernah melakukan kampanye di Kelurahan Lubang Buaya, dia menduga praktik serupa sudah pernah terjadi.
Pasalnya Sutarlan yang tinggal di RW 10 dari sekitar tahun 1990-an mengaku tak mengenal sosok Caleg DPRD Provinsi DKI yang namanya cukup beken itu.
"Saya enggak pernah lihat itu Caleg kampanye, mungkin sebelumnya sudah pernah melakukan serangan fajar. Tapi baru ketahuan sekarang, kalau yang Caleg DPR saya enggak tahu pernah kampanye atau enggak," ujarnya.
Perihal barang bukti uang puluhan juta yang diamankan Bawaslu Jakarta Timur, Sutarlan mengaku tak mengetahui hal tersebut karena barang bukti yang dia amankan hanya berkisar jutaan.
Namun dia membenarkan uang yang digelontorkan Caleg kepada koordinator serangan fajar di RW 10 yang merupakan penyelenggara Pemilu 2019 mencapai Rp 142 juta.
Baca: PSI Bakal Soroti Persoalan Intoleransi dan Anggaran Jika Dapat Kursi di DPRD DKI
"Yang saya tahu dari 9 RT di RW 10 ada tiga RT yang enggak dapat serangan fajar, RT 03, RT 05, dan RT 09. Tapi total uang yang diberikan ke koordinator memang ratusan juta. Kalau untuk di wilayah RW lain saya enggak tahu bagaimana," tuturnya.
Serangan Fajar Diduga Libatkan Petugas Penyelenggara Pemilu
Sutarlan, Ketua RW 10 Kelurahan Lubang Buaya, Jakarta Timur menduga ada keterlibatan penyelenggara pemilu terkait dugaan politik uang yang dilakukan caleg DPRD DKI dan seorang Caleg DPR RI di wilayahnya.
"Ada penyelenggara Pemilu yang terlibat, jadi koordinator untuk RW 10, jadi dia nerima duit dari dua Caleg ini terus dibagi-bagi lagi ke beberapa orang baru dikasih ke warga. Per orang dapat Rp 100 ribu," kata Sutarlan di Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (18/4/2019).
Baca: TKD Jokowi - Maruf Amin Ingatkan Prabowo soal Hasil Quick Count Pilkada DKI 2017
Namun, sejumlah penyelenggara Pemilu 2019 yang terlibat tak langsung diamankan Bawaslu Jakarta Timur karena politik uang atau serangan fajar terjadi sebelum pencoblosan dimulai.
Pentingnya tugas penyelenggara Pemilu di hari pencoblosan membuat Sutarlan, aparat gabungan, dan Bawaslu Jakarta Timur sepakat menunda pemeriksaan hingga mereka selesai bertugas.
"Kalau langsung dibawa nanti pencoblosan di beberapa TPS pasti tambah ricuh, karena mereka kan bertugas sebagai penyelenggara. Bawaslu juga sepakat enggak langsung mengamankan," ujarnya.
Meski terjadi serangan fajar yang menyasar 1.427 warga, pencoblosan di wilayah RW 10 berlangsung kondusif hingga akhir dan hasilnya kini sudah berada di tingkat Kecamatan Cipayung.
Sutarlan berharap penyelenggara Pemilu 2019 dan dua Caleg yang diduga terlibat serangan fajar segera diproses Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Jakarta Timur.
"Harapannya ya segera diproses hukum sama Gakkumdu, rencananya Gakkumdu hari ini juga mau datang lagi. Karena kasus ini kan benar-benar mencoreng RW 10, harapan saya sih secepatnya diproses," tuturnya.
Komisioner Bawaslu Jakarta Timur Bidang Hukum, Data dan Informasi, Ahmad Syarifudin juga mengatakan bahwa penyelenggara Pemilu 2019 di Kelurahan Lubang Buaya diduga terlibat serangan fajar.
Baca: Ini Penyebab Terjadinya Kericuhan saat Pemungutan Suara Pemilu di Karawaci Tangerang
Lantaran ada keterlibatan penyelenggara Pemilu 2019, Ahmad menuturkan Bawaslu Jakarta Timur lebih dulu memeriksa mereka lalu dua Caleg yang terlibat.
"Caleg DPRD dan DPR RI ini belum kita panggil, kita panggil penyelenggara Pemilu dulu baru Caleg-calegnya. Awal temuan kasus berawal dari pengaduan warga di Kelurahan Lubang Buaya," ucap Ahmad.
Penulis : Bima Putra
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul : Caleg DPRD DKI yang Diduga Lakukan Serangan Fajar di Lubang Buaya Merupakan Petahana
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.