Ahok dari Jepang Bicara Banjir di Jakarta, Anies Baswedan Berkata: Kita Siap, Tanggap dan Galang
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok alias BTP yang masih berada di Jepang, ikut mengomentari banjir yang kini melanda wilayah Jakarta,
Penulis: Yulis Sulistyawan
TRIBUNNEWS.COM - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok alias BTP yang masih berada di Jepang, ikut mengomentari banjir yang kini melanda wilayah Jakarta, Jumat (26/4/2019).
Banjir di Ibukota dan sekitarnya, hingga Jumat malam menewaskan dua orang dan 2.258 jiwa mengungsi.
Lewat akun Twitter-nya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyinggung soal sampah hingga bantuan untuk para korban banjir.
Dalam cuitannya itu, Ahok/BTP mengunggah ulang postingan Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.
Sutopo menulis, banyak sampah yang hanyut di Sungai Ciliwung dari bagian hulu dan tengah Jumat pagi.
Ia juga mengunggah video kondisi tinggi muka air di Kalibata, Jumat pagi.
Baca: Banjir Melanda Sejumlah Kawasan di DKI, Warga Mulai Dirikan Dapur Umum
Baca: BREAKING NEWS: Ratusan Rumah Terendam Banjir di Tangerang
"Sampah banyak yang dihanyutkan Sungai Ciliwung dari bagian hulu dan tengah pagi ini."
"Kondisi tinggi muka air di Kalibata pagi ini," tulis Sutopo.
Ahok/BTP juga meminta agar fokus untuk membantu para korban banjir.
Di akhir cuitan, ayah tiga anak tersebut meminta masyarakat tidak membuang sampah sembarangan.
"Kepada warga DKI, harap waspada terhadap banjir."
"Mari fokus untuk membantu para korban banjir."
"Dan jangan membuang sampah sembarangan," tulis Ahok/BTP.
Baca: Banjir 2 Meter Rendam Sejumlah Permukiman di Jakarta Timur
Baca: FOTO-FOTO: Banjir Kiriman Ciliwung di Bidara Cina
Sebagaimana diketahui, banjir kembali melanda wilayah Jakarta pada Jumat (26/4/2019) hari ini.
Dikutip dari Kompas.com, banjir disebabkan meluapnya Kali Ciliwung akibat hujan yang turun di wilayah Bogor dan sekitarnya pada Kamis (25/4/2019).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, titik banjir akibat luapan Sungai Ciliwung bertambah menjadi 32 titik, Jumat (26/4/2019) pukul 12.00 WIB.
Sebelumnya sebanyak 17 titik banjir di Jakarta pada Jumat pagi.
Puluhan titik banjir tersebut berada di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.
Untuk wilayah Jakarta Selatan, banjir merendam Kelurahan Pengadegan RW 001, 002, dan 011.
Kemudian Kelurahan Rawajati RW 001, 003, dan 007; Kelurahan Cikomo RW 001; dan Kelurahan Kebon Baru RW 010.
Kemudian di wilayah Jakarta Timur, banjir merendam RW 001, 002, 003, 005, 008, 012 Kelurahan Cawang; RW 001, 002, 004, dan 005 Kelurahan Balekambang; RW 005, 006, 007, 015, 016 Kelurahan Cililitan; RW 004 sampai RW 008 Kelurahan Kampung Melayu; dan RW 006, 007, 011, dan 014 Kelurahan Bidara Cina.
Ketinggian banjir di 32 titik tersebut berada pada ketinggian 10 cm hingga 250 cm.
Sebanyak 285 KK atau tepatnya 2.258 jiwa mengungsi akibat banjir tersebut.
Anies Baswedan
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, banjir tersebut bukanlah karena hujan di Jakarta, melainkan kiriman dari hulu.
"Di tempat itu tidak ada hujan sebetulnya, kita ini menerima air dari hulu ketika di sana hujannya keras."
"Karena itu titik-titiknya yang biasanya kena itu limpahan air padahal, kan, Jakarta ya hujan, tetapi tidak ada hujan yang luar biasa di sini."
"Ini adalah contoh situasi banjir karena kiriman dari selatan," ucap Anies Baswedan di Dinas Teknis Abdul Muis, Jakarta Pusat, Jumat (26/4/2019).
Ia mengatakan, saat ini seluruh petugas telah dikerahkan untuk membersihkan sampah di wilayah banjir.
Selain petugas, para wali kota juga bersiaga di lokasi banjir.
"Pagi ini kalau Anda lihat lagi dari beberapa wali kota dan wakil enggak ada, karena semua sedang bekerja di lapangan untuk bersiaga menghadapi air kiriman hulu," tuturnya, dikutip dari Kompas.com.
Anies Baswedan Bicara
Anies juga menuliskan tentang upaya Pemprov DKI mengatasi banjir di akun facebooknya, Anies Baswedan.
Berikut cuitan Anies di akun facebooknya:
Setiap Hari Kesiapsiagaan Bencana 26 April, Pemprov DKI Jakarta rutin mengajak masyarakat untuk mengadakan latihan evakuasi kebencanaan.
Untuk menggugah kesadaran, meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana. Dan hari ini adalah ujian sebenarnya bagi kita.
Kemarin malam, status tinggi muka air Pintu Air Katulampa Bogor sempat mencapai Siaga 1.
Kiriman air dengan volume tinggi ini diperkirakan sampai 6-9 jam kemudian di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung di Jakarta.
Sejak malam peringatan dini telah dikeluarkan oleh BPBD DKI Jakarta, seluruh jajaran Pemprov DKI siag. Banyak petugas kita, tak istirahat sejak tadi malam.
Semua berjaga. Prinsip kita: Siap, tanggap, galang.
Kita sudah memetakan titik-titik rawan bencana yang akan terdampak atas kiriman air dari hulu sungai Ciliwung. Kawasan ini akan selalu terdampak selama kiriman air dari hulu belum bisa kita batasi, jadi yang bisa kita lakukan adalah meminimalisir dampaknya.
Posko-posko pengungsian disiapkan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan, pasukan biru disiagakan di lokasi, pompa mobile disiapkan, pasukan oranye, Dinas Gulkarmat dan Satpol PP membantu proses evakuasi.
Kami mengapresiasi warga yang sudah #sadarbencana, mereka sudah tahu apa yang harus dilakukan ketika menerima peringatan dini dari kecamatan/ kelurahan.
Dengan kesadaran tersebut makin memudahkan proses evakuasi dan penanganan genangan.
Kepada seluruh jajaran Pemprov DKI yang masih siaga sejak tadi malam, terima kasih, jaga terus stamina Ibu/ Bapak, tetap utamakan keselamatan. Selamat bertugas!
#OperasiSiagaIbukota
#SiapTanggapGalang
#DKIJakarta
2 Tewas
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho merilis, dua orang meninggal akibat banjir di Jakarta.
"2 Orang meninggal dunia dan 2.258 jiwa mengungi akibat banjir di wilayah Jakarta," tulis Sutopo Purwo Nugroho
Hujan deras dengan durasi yang cukup lama di wilayah Bogor telah menyebabkan naiknya debit Sungai Ciliwung pada 25/4/2019 malam.
Tinggi muka air Sungai Ciliwung hingga mencapai 220 - 250 centimeter sehingga status Siaga1.
"Naiknya debit Sungai Cilwung menyebabkan banjir bantaran sungai di beberapa wilayah di Jakarta," tulis Sutopo Purwo Nugroho.
Berdasarkan laporan Pusdalops BPBD DKI Jakarta daerah terdampak banjir pada 26/4/2019 terdiri dari 32 titik banjir yaitu di wilayah Jakarta Selatan tepatnya di RW 01, 02, 011 Kel. Pengadegan, RW 01, 03, 07 di Kel. Rawa Jati, RW 01 di Kel. Cikoko, dan RW 010 di Kel. Kebon Baru, dengan ketinggian banjir rata-rata 10-250 cm.
Sedangkan untuk Wilayah Jakarta Timur tepatnya di RW 01, 02, 03, 05, 08, 012 Kel. Cawang, RW 01, 02, 04, 05 Kel. Balekambang, RW 05, 06, 07, 015, 016 Kel. Cililitan, RW 04 s.d RW 08 Kel. Kamp. Melayu dan RW 06,07,011,014 Kel. Bidara Cina, dengan ketinggian banjir rata-rata 10-250 cm.
Banjir menyebabkan 2 korban jiwa yaitu Imas (48/P) yang meninggal akibat kecelakaan terseret arus kali Ciliwung di Kel. Kebon Baru Jakarta Selatan.
Dan Suyanto (70/ L) meninggal akibat serangan jantung di Kel. Bidara Cina Jakarta Timur.
Sebanyak 285 KK dan 2258 Jiwa pengungsi akibat banjir pada tanggal 26 April 2019. Saat ini lokasi pengungsi berada di 12 titik lokasi yang terdiri dari 2 titik lokasi di Jakarta Selatan dan 10 titik lokasi di Jakarta Timur.
Upaya penangan banjir telah dilakukan sejak semalam saat terjadi kenaikan Siaga 1. BPBD DKI Jakarta melalui UPT. Pusat Data dan Informasi Kebencanaan memberikan peringatan dini kepada masyarakat yang berada di bantaran sungai Ciliwung melalui SMS Blast saat Bendung Katulampa dan Pintu Air Depok mengalami kenaikan status Siaga menjadi Siaga 1.
Tim Piket BPBD melakukan assessment dan koordinasi dengan Kelurahan terdampak.
Evakuasi warga terdampak dilaksanakan oleh BPBD, Dinas Gulkarmat, Dinas Kesehatan, Dinas Kehutanan, Basarnas, PMI, petugas dari Unsur kelurahan, Satpol PP, PPSU, Babinsa, dan masyarakat.
Pompa yang telah disiapkan Dinas SDA sebanyak 133 unit pompa mobile dan 465 unit pompa stasioner yang tersebar di 164 lokasi.
Dinas SDA melalui Satgas SDA Kecamatan melakukan penanganan banjir di lokasi dengan penyedotan menggunakan pompa serta pembersihan tali-tali air dibantu PPSU Kelurahan dan Dinas Lingkungan Hidup melakukan pengangkutan sampah-sampah akibat banjir.
Dinas Sosial Provinsi dan Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan dan Jakarta Timur mengirimkan bantuan logistik, makanan siap saji, dan mendirikan tenda pengungsi serta dapur umum untuk pengungsi akibat bencana banjir.
PT.PLN Persero membantu proses pemadaman aliran listrik di wilayah yang terdampak banjir. Penanganan darurat masih terus dilakukan oleh BPBD dan aparat lain. (Tribunnews.com/Sri Juliati)
BACA ARTIKEL VIRAL !
• Awalnya Diremehkan, Pengantar Galon Air Lolos Jadi Anggota Dewan di Pemilu 2019, Kalahkan Ketua DPC
• Viral Foto Ruang Doa 2 Agama Berbeda Saling Bersebelahan, Ini Cerita Menyentuh Sang Fotografer
• Viral Anaknya Lahir Saat Momen Pemilu, Pria Ini Berikan Nama Prabowo Sandi, Banjir Doa Jadi Pemimpin
• Ajun Perwira Menikah, Momen Ciuman Setelah Pemberkatan Jadi Tertawaan Tamu Undangan
• Penyesalan Ayah Selalu Berikan Ponsel saat Anak Rewel, Kini Sang Putri Tanggung Akibatnya
• Viral Skripsi Tebal 1.150 Lembar di FBE Ubaya Surabaya, 45 Hari Selesai, Ternyata Karena Hobi
• Menangis Saat Wisuda Tak Dihadiri Orangtua, Curhatan Pemuda Lulusan Terbaik Ini Viral