Terpeleset, Alif Hanyut Terseret Derasnya Aliran Kali Ciliwung, Jasadnya Belum Ditemukan
"Perasaan saya tidak enak, saya berharap anak saya ditemukan. Saya ingin anak saya bisa kembali lagi," tutur Lia.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lia (40) tidak tenang saat anaknya bernama Alif yang masih berusia 10 tahun hanyut terseret derasnya aliran Kali Ciliwung.
Suasana duka menyelimuti kediaman rumah Lia. Dia terlihat duduk termangu ditemani kerabat dan sanak saudaranya di ruang tamu rumahnya.
Warga RT 007 RW 02 Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan ini terus berharap pencarian anak keduanya itu membuahkan hasil.
"Perasaan saya tidak enak, saya berharap anak saya ditemukan. Saya ingin anak saya bisa kembali lagi," ungkapnya kepada TribunJakarta.com di kediamannya pada Kamis (23/5/2019).
Peristiwa malang itu terjadi sekira pukul 13.25 WIB kemarin pada Rabu (22/5/2019).
Saat itu, Alif tengah bermain bersama keenam temannya di pinggir kali Ciliwung dekat rumah.
Baca: Daftar Nama 168 Korban Kerusuhan Aksi 22 Mei di RSUD Tarakan, Tiga Meninggal
Berdasarkan kesaksian temannya, Alif terpeleset di pinggir kali hingga terbawa derasnya arus air saat itu.
Namun, saat hari beranjak malam, keenam temannya hanya membisu saat Lia menanyakan keberadaan anaknya tersebut.
Baca: Cerita Orangtua Tentang Adam Nooryan, Korban Meninggal Saat Aksi 22 Mei
"Saya tahunya kabar Alif enggak ada itu sewaktu pulang kerja jam tujuh malam. Saat itu kok teman-temannya sudah pulang tapi anak saya belum. Saya tanya ke teman temanya itu, dari situ mereka baru kasih tahu bahwa anak saya hanyut," terangnya.
Setelah mengetahui kabar hilangnya Alif, warga sekitar langsung menyisir lokasi terpelesetnya korban.
Gelapnya suasana kali menjadi hambatan warga dalam melakukan pencarian.
Baca: Paskhas TNI AU Angkut Korban ke Mobil Ambulance, Massa Pendemo Ambil Alih Truk Damkar
Kakak Lia, Junaedi (54) langsung bergegas mengabarkan ke perangkat pemerintah untuk memberikan informasi hanyutnya korban.
"Kita sampaikan ke RT hingga perangkat Kelurahan. Basarnas dan Damkar kita turut sertakan untuk mencari korban," tambahnya.
Bahkan, Junaedi telah melakukan pencarian sampai Pintu Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan.
Komandan Lapangan Basarnas DKI Jakarta, Rizky Dwi Anto mengatakan pihaknya masih melakukan pencarian hingga saat ini.
Ia mengerahkan sejumlah personel yang dibentuk menjadi tiga tim.
"Kita sudah lakukan pencarian sejak subuh. Satu tim fokus di lokasi kejadian kita lakukan penyelaman manual, kemudian tim kedua menggunakan tiga perahu kayak dan tim terakhir memakai perahu mesin ke wilayah perbatasan di Cawang," ujarnya.
"Kendala di lapangan ya apabila korban tersangkut di dasar kali akan menjadi sulit untuk kami menemukannya," tambahnya.
Junaedi menambahkan apabila proses pencarian tidak menemukan titik temu, ia beserta keluarga korban tetap melakukan pencarian hingga jasad ditemukan.
"Kalau sampai batas waktu pencarian oleh petugas telah lewat, maka kami dari pihak keluarga akan terus mencari hingga jasad Alif ditemukan," tandasnya.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas
Artikel ini tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Bocah 10 Tahun Hanyut Belum Ditemukan, Keluarga Korban Terus Lakukan Pencarian