Tersisa 2 Hari Lagi, Pendaftaran Pemilihan Koko Cici Jakarta 2019 Masih Dibuka
Pendaftaran Pemilihan Koko Cici Jakarta 2019 dibuka sejak 31 Maret melalui website www.kokocicijakarta.com dan akan ditutup pada 13 Juni 2019.
Editor: Content Writer
Koko Cici Jakarta kembali mencari putra-putri terbaik di provinsi DKI Jakarta untuk menjadi duta pariwisata, duta budaya Tionghoa dan duta sosial di DKI Jakarta dengan mengadakan Pemilihan Koko Cici Jakarta 2019.
Pendaftaran Pemilihan Koko Cici Jakarta 2019 dibuka sejak 31 Maret melalui website www.kokocicijakarta.com dan akan ditutup pada 13 Juni 2019, selanjutnya tahap audisi akan dilaksanakan pada 15 & 16 Juni 2019.
Pada tahap seleksi awal, para peserta akan diberikan kesempatan untuk menunjukkan kemampuan public speaking dan bakatnya masing-masing di depan juri. Selanjutnya akan dipilih 50 orang semifinalis yang akan masuk tahap semifinal di tanggal 23 Juni 2019 mendatang.
Pada tahap ini para semifinalis akan dihadapkan dengan juri dari berbagai bidang; seperti bidang pariwisata, public speaking, kebudayaan Tionghoa, bahasa asing, psikologi, pemerintahan dan juri dari Ikatan Koko Cici Jakarta. Kemudian 16 pasang finalis yang terpilih akan menjalani karantina selama kurang lebih 14 hari.
Koko Wendy selaku ketua panitia pelaksana mengungkapkan, “Rangkaian pemilihan Koko Cici Jakarta 2019 ini merupakan rangkaian yang telah kami persiapkan untuk mencari para generasi muda yang dapat turut aktif menjadi duta pariwisata, budaya tionghoa dan sosial di DKI Jakarta. Kriteria penilaian dari Koko Cici Jakarta terdiri dari empat aspek utama, yaitu; Behavior, Brain, Beauty dan Talent”
Tahun ini, Koko Cici Jakarta mengangkat tema “Colors of Jakarta; Preserving Diversity” dengan harapan para generasi muda dapat turut aktif menjaga keberagaman dan melestarikan banyaknya potensi yang ada di Jakarta; baik dalam bidang pariwisata, budaya maupun kehidupan sosial di DKI Jakarta.
Pemilihan Koko Cici Jakarta pertama kali diadakan pada tahun 2002 untuk mengembalikan citra Indonesia, khususnya kota Jakarta di mata dunia atas kejadian Mei 1998.
Ide ini sendiri dicetuskan oleh Bapak Sarimun selaku Walikota Jakarta Barat waktu itu.
Koko Cici Jakarta menjalani masa bakti dan tanggung jawab sebagai duta dalam bidang pariwisata, sosial dan tentunya melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Tionghoa di DKI Jakarta dan Indonesia.(*)
