Pemuda Pembacok Ketua RT di Cengkareng Ditangkap, Berikut Kronologi dan Asal Asul Pelaku
Seorang pemuda membacok Ketua RT di kawasan Pesing Poglar, Jalan Pesing Poglar, RT 003 RW 001, Kedaung Kali Angke, Cengkareng, Jakarta Barat
Penulis: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang pemuda membacok Ketua RT di kawasan Pesing Poglar, Jalan Pesing Poglar, RT 003 RW 001, Kedaung Kali Angke, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (2/7/2019) sekira pukul 11.45 WIB.
Diketahui ketua RT tersebut berstatus sebagai anggota Kostrad berpangkat Kopral Dua bernama Herry Triyanto (34).
Peristiwa bermula ketika korban Herry Triyanto menegur pelaku karena menjalin hubungan dengan wanita yang sudah bersuami
"Awalnya pelaku datang bersama seorang perempuan bernama Mariyam dan pada saat itu ditegur oleh korban," ujar Kapolsek Cengkareng Kompol Khoiri saat dikonfirmasi, Selasa (2/7/2019).
Baca: Mayat Bayi Terbungkus Kain Kafan Ditemukan di Teras Gedung Majelis Taklim di Depok
Baca: Kasus Pembunuhan Purnawirawan TNI AL di Depok Terungkap: Pisau Jadi Petunjuk Hingga Asal Usul Pelaku
Baca: Pria di Tangerang Tebas Leher Kakak Ipar dengan Golok Hingga Tewas, Pemicunya Tak Dapat Restu Rujuk
Merasa tidak senang, pelaku langsung menyerang dengan sebilah badik.
Namun, pelaku dipukul oleh warga dengan balok sehingga mengenai kepala bagian belakang.
Herry kemudian melaporkan penyerangan tersebut ke Polsek berkaitan dengan senjata tajam.
Selesai melapor, Herry pulang ke rumahnya.
Khoiri mengungkapkan di tengah jalan, Dodi telah menunggu, dan berniat untuk menyerang pelaku.
"Pelaku sudah menunggu sehingga terjadilah penganiayaan tersebut. Pelaku menyabetkan sebilah samurai sehingga mengenai tangan kiri korban," tutur Khoiri.
Khoiri menuturkan pelaku berjumlah empat orang.
Setelah membacok, korban langsung kabur menggunakan kendaraan sepeda motor.
Pelaku ditangkap
Kepolisian pun bergerak cepat.
Aparat kepolisian langsung memburu pelaku yang sudah diidentifikasi identitasnya.
Pelaku diketahui bernama Dodi alias Otong, tinggal di RT 002, RW 06 Nomor 41, Kelurahan Kedaung Kaliangke, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.
"Rumahnya dekat SMP 132 Kedaung Kaliangke. Ia tinggal bersama orang tuanya Bapak Tatang dan Ibu Sukenti. Saat ini Dodi masih diburu," tutur Kapolsek Cengkareng Kompol Khoiri, Selasa (2/7/2019).
Baca: Vanessa Angel Tak Banyak Cerita Soal Kebebasannya, Hanya Ucapkan Ini Saat Syukuran dengan Anak Yatim
Baca: Proses Seleksi CPNS 2019 Dilakukan Oktober 2019, Ini Lowongan yang Diutamakan
Tidak butuh waktu lama, kepolisian pun berhasil menangkap pelakunya.
“Iya sudah ditangkap,” ujar Kapolsek Cengkareng, Kompol Khoiri saat dikonfirmasi, Rabu (3/7/2019).
Khoiri belum menjelaskan secara detail dimana pelaku ditangkap. Rencananya Polres Metro Jakarta Barat akan menggelar jumpa pers terkait kasus tersebut, Rabu (3/7) pukul 16.00 WIB.
“Iya (dirilis) jam 16.00 WIB,” kata dia.
Kesaksian warga
Kasus pembecokan yang menimpa seorang Ketua RT bernama Herry Triyanto (34) terjadi di kawasan Pesing Poglar, Jalan Pesing Poglar, RT 003 RW 001, Kedaung Kali Angke, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (2/7/2019)
Peristiwa bermula ketika Ketua RT yang berstatus sebagai anggota TNI menegur aksi tak pantas yang dilakukan seorang pria dengan wanita yang sudah bersuami di lingkungannya.
Ketika teguran diberikan pemuda yang diketahui bernama Otong sedang berbuat senonoh dengan wanita bernama Iyem.
Tidak terima ditegur Herry, Otong pun emosi.
Maryati, ibu korban mengaku tidak mengetahui persis peristiwa yang menimpa anaknya.
Baca: KPK Harap Gubernur Jatim Khofifah Hadir di Persidangan Suap Jual Beli di Kemenag Besok
Baca: Bocah Berusia 9 Tahun Ditemukan Tewas Parit Jepang di Kubu Raya
Baca: Sumardji Tunjuk Pemilik Catering Nendia Primarasa Jadi Manajer Tim Bhayangkara U-20
Namun, dirinya mendapatkan informasi dari sang cucu, jika Harry dibacok seseorang di lokasi yang tak jauh dari rumahnya.
"Saya juga ngak tahu gimana kejadiannya karena saya juga baru pulang kerja, cuma denger katanya ada orang selingkuh sama orang ditegur gak terima suruh pindah, nah yang ditegur ini gak terima lalu ngebacok," kata Maryati, Selasa (2/6/2019) kepada wartakota.
Maryati mengaku saat ini dirinya belum mengetahui kondisi anaknya tersebut.
Saat ini korban telah menjalani perawatan di Rumah Sakit Sumber Waras.
Rencanannya, akan dipindahkan ke Rumah Sakit Gatot Subroto untuk dilakukan operasi.
"Tadi denger luka di tangan, makannya ini saya mau ke Sumber Waras, nanti mau dipindahkan ke Gatot Subroto mau di operasi," ujarnya.
Terpisah, Nisan (65) warga mengatakan peristiwa pembacokan itu terjadi ketika Iyem dan Otong berulang kali melakukan aksi perselingkuhan dan perbuatan mesum.
Warga sekitar tempat tinggalnya pun merasa resah, hingga ditegur Ketua RT setempat.
"Jadi Otong ini ditegur karena terlibat perselingkuhan, jadi istilahnya jangan lah berbuat mesum disini kalo mau di luar saja, jangan di wilayah ini. Tapi si Otong ini mungkin ngak terima," kata Nisan.
Baca: MK: Publik Dapat Mengakses Sidang Sengketa Hasil Pileg
Berselang setelah menegur pelaku, justru Herry diadang pelaku dan tiga orang.
Mereka mengadang dengan membawa sebilah samurai dan mengayunkannya ke arah korban.
Korban pun berusaha menangkis sedangkan pelaku dengan mengunakan tangannya.
Selanjutnya pelaku pun kabur meninggalkan korban yang tengah bersimbah darah.
"Pas balik lagi itu korban dihadang, nah dibacok tuh, mungkin mau nangkis makannya kena tangannya," katanya.
Meresahkan
Perilaku Iyem dan Otong ini memang sudah kerap kali membuat warga merasa resah.
Meski, Iyem sudah memiliki 2 orang anak dan suami.
Namun ia tetap melakukan aksi perselingkuhan dengan Otong.
"Emang udah sering di tegur. Dulu emang orang sering gonta-ganti cowo dulu padahal udah punya suami sama anak. Cuma ya gitu suami tahu diem aja, kayak gak peduli," kata Indah seorang warga.
Baca: Gizi Pemain Terjaga, Bhayangkara FC Perpanjang Kontrak Kerjasama Dengan Catering Nendia Primarasa
Menurutnya, Iyem dan Otong sudah menjalin hubungan sejak dua tahun terakhir.
Otong kerap datang ke kontrakan Iyem ketika siang hari saat suaminya berangkat bekerja.
"Ya pokoknya kalo siang itu pelaku sering datang ke sini, kalo malem ya ama suaminya begitu. Ya kalo dibilang resah-resah, takut apesnya kena sekampung," ucapnya. (tribunnews.com/ wartakota/ tribunjakarta.com)