Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

SOKSI Pertegas Posisi Ideologis Dukung Penuh Pemerintahan Jokowi

Erwin memastikan SOKSI tegak lurus mendukung pemerintahan Jokowi dalam lima tahun ke depan.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in SOKSI Pertegas Posisi Ideologis Dukung Penuh Pemerintahan Jokowi
Ist for tribunnews.com
Rapat Pleno Diperluas Depidar SOKSI Jakarta. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (Depinas) SOKSI (Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia), Erwin Ricardo Silalahi menegaskan kembali posisi SOKSI terhadap pemerintahan Jokowi.

Erwin memastikan bahwa SOKSI berdiri tegak lurus dengan Visi Indonesia yang dideklarasikan oleh Presiden Terpilih Joko Widodo pada periode kedua pemerintahannya yang akan datang bersama Wapres Terpilih Ma’ruf Amin.

"SOKSI bersama Partai Golkar sebagai kekuatan politik yang didirikan oleh SOKSI, memosisikan Visi keindonesiaan dari Presiden Jokowi senapas dengan Pancasila, sebagai jembatan menuju Indonesia yang maju dan moderen sejajar dengan negara-negara industri maju di dunia," tegas Erwin Ricardo yang juga Plt. Ketua Depidar SOKSI DKI Jakarta di hadapan Pengurus Depidar SOKSI DKI Jakarta saat mengikuti Rapat Pleno Diperluas Depidar SOKSI Jakarta, di Resto Handayani, Matraman, Jakarta Pusat, Sabtu (20/7/2019).

Rapat Pleno Diperluas bakal membahas agenda Konsolidasi Organisasi, Konsolidasi Program, dan persiapan Rapimnas SOKSI 2019.

Hadir pada kesempatan tersebut, Ketua Umum Depinas SOKSI Ali Wongso Sinaga, Ketua Bidang OKK Depinas SOKSI Anshari Wiria, Ketua Harian Depidar SOKSI DKI Mikael Mali, Sekretaris Depidar DKI Elfrans Golkari, Wakil Ketua Bidang Koperasi dan UKM Riko Heryanto, dan Bendahara Depidar DKI Ahyan Septiani.

Menurut Erwin Ricardo, sikap SOKSI terhadap pemerintahan Jokowi-Amin merupakan kelanjutan sikap ideologis SOKSI, yang telah didedikasikan kepada pemerintahan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla hasil Pilpres 2014.

"Sikap ideologis SOKSI itu berbasis pada keyakinan ideologis selaras dengan doktrin ideologis SOKSI, yakni "Panca Dharma Karyawanisme", bahwa visi pemerintahan Jokowi merupakan implementasi dari Amanat Penderitaan Rakyat (Ampera) yang tak lain adalah sublimasi dari nilai-nilai luhur Pancasila yang menjadi dasar kehidupan berbangsa dan negara," jelas Politisi Senior Beringin ini.

Berita Rekomendasi

Dalam kerangka implementasi sikap ideologis tersebut, lanjut Erwin, SOKSI terus komit dan konsisten mendorong Golkar untuk menjadi kekuatan utama dalam pemerintahan Jokowi-Amin dalam rangka memanifestasikan pembangunan nasional, yang berlandaskan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika atau Empat Pilar Bangsa.

Partai Golkar, jelas Erwin, memiliki segudang kader terbaik bangsa seperti teknokrat pembangunan, diantaranya Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto yang juga Ketum Partai Golkar, sangat siap membantu Presiden Jokowi dalam pemerintahannya kedua untuk merealisasikan pembangunan kualitas SDM yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.

Airlangga Hartarto, kata Erwin, salah satu kader terbaik bangsa yang menginisiasi penyiapan SDM dalam memasuki Revolusi Industri 4.0 dan menciptakan pendidikan vokasi di seluruh Indonesia saat Indonesia terpengaruh distrupsi ekonomi global.

Airlangga Cakap Pimpin Golkar

Menyinggung suasana politik yang semakin menghangat di tubuh Beringin menjelang penyelenggaraan Munas Golkar pada Desember 2019, Erwin Ricardo memastikan Depinas SOKSI hasil Munas X Tahun 2017 tetap memegang teguh fatsun organisasi bahwa Ketua Umum Partai Golkar adalah ex-officio Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI.

“Dengan demikian Pak Airlangga Hartarto secara de facto dan de jure merupakan Ketua Dewan Pembina SOKSI. Tentulah dari fatsun atau etika berorganisasi, kami tetap bersama dengan Pak Airlangga dalam menyikapi dinamika Partai Golkar sampai ke arena Munas,” tegas Erwin Ricardo.

Erwin yang telah aktif di Golkar selama tiga dekade ini menilai sosok Airlangga Hartarto merupakan figur yang cakap, kapabel, dan kompatibel dalam memimpin Golkar sejak mengantongi mandat Munaslub Desember 2017.

Kompetensi Airlangga itu tergambar pula dalam kinerjanya sebagai Menteri Perindustrian dalam Kabinet Kerja.

“Pak Airlangga pun terkategori sebagai menteri yang berhasil mengangkat kinerja kementeriannya. Beliau adalah tokoh nasional yang cakap dalam memimpin, baik di Golkar maupun di lingkungan kementerian. Saya katakan Airlangga sangat pantas memimpin kembali Golkar untuk periode 2019-2024,” tegas Erwin Ricardo.

Dari perspektif Erwin, Partai Golkar sebagai partai kebangsaan tertua di Indonesia berkewajiban menjaga marwah demokrasi yang berkarakter Indonesia, yakni demokrasi yang berakar pada nilai-nilai musyawarah untuk mufakat.

Dalam konteks inilah, apabila ada keputusan organisasi yang ditempuh secara aklamasi, maka itulah tipologi demokrasi khas Indonesia.

Jadi, kata dia, adalah hal yang normal jika pada Munas Golkar 2019 menetapkan kembali secara aklamasi Airlangga Hartarto sebagai Ketum Partai Golkar.

“Voting dalam demokrasi bersifat niscaya. Namun, demokrasi Indonesia menyediakan tahapan sebelum voting, yakni musyawarah untuk mufakat. Jadi, aklamasi adalah hasil akhir dari proses alamiah demokrasi ala Indonesia. Dan itu memiliki derajat yang juga tinggi yang lahir dari sebuah kesepakatan dan kemufakatan bersama secara kolektif ,” ungkap Erwin Ricardo.

Terhadap peluang Airlangga Hartarto memimpin Golkar untuk lima tahun berikut, Erwin mengaku optimis dan yakin, sebab Airlangga telah terbukti mampu mengawal kebijakan Presiden Jokowi dalam jalur yang tepat.

Di bawah kepemimpinan Airlangga, lanjut Erwin Ricardo, Partai Golkar menjadi kekuatan utama dalam mengawal pembangunan nasional yang dinahkodai oleh Presiden Jokowi.

Golkar dalam masa kepemimpinan Airlangga mampu berperan sebagai penjaga dan pengawal stabilitas politik nasional.

Di masa mendatang, Erwin Ricardo, mengingatkan bahwa bangsa Indonesia dihadapkan pada ancaman riil disintegrasi nasional, sebagai akibat dari tabrakan kepentingan korporasi multinasional.

Oleh karena itu, Partai Golkar pun memerlukan kepemimpinan yang kuat, kapabel, dan kompatibel, serta memenuhi landasan moral Partai Golkar yang di atur dalam AD/ART organisasi yaitu prinsip PDLT (Prestasi, Dedikasi, Loyalitas, dan Tidak Tercela) dalam arti yang sebenar-benarnya.

“Intinya Partai Golkar memerlukan kepemimpinan yang tangguh dalam artian cakap, kapabel, dan kompatibel, sebagaimana yang telah dibuktikan oleh Airlangga selama ini,” ungkap Erwin Ricardo. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas