Panitia Kurban di Jakarta Tak Pakai Plastik, Gantinya Besek Bambu Seharga Rp2 Ribu
D Pasar Jaya menyatakan siap mendistribusikan besek bambu untuk wadah pembagian daging kurban ke masyarakat, saat perayaan Hari Raya Idul Adha.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PD Pasar Jaya menyatakan siap mendistribusikan besek bambu untuk wadah pembagian daging kurban ke masyarakat, saat perayaan Hari Raya Idul Adha.
Kepala Humas Perumda Pasar Jaya Amanda Gita Dinanjar mengatakan, untuk tahap pertama, PD Pasar Jaya menyiapkan 10 ribu besek bambu.
Besek bambu pengganti kantong plastik sekali pakai tersebut, sudah dapat dibeli oleh masyarakat mulai 7 Agustus 2019.
"Insyaallah tanggal 7 Agustus 2019 sudah bisa dibeli," ujar Amanda saat dikonfirmasi, Selasa (30/7/2019).
Nantinya, besek bambu itu akan dijual di 112 titik toko PD Pasar Jaya yang tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta.
"Ada 37 gerai dan 75 pasar milih PD Pasar Jaya," kata Amanda.
Satu buah besek bambu harganya dipatok sekitar Rp 2.000.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta pembagian daging kurban saat Hari Raya Idul Adha 1440 Hijriah, tidak menggunakan kantong plastik sekali pakai (PSP).
Hal ini disampaikan Anies Baswedan pada Penutupan Pelatihan Pengelola Masjid dan Pelepasan Petugas Kesehatan Hewan dan Daging Kurban 2019, di Masjid Jakarta Islamic Centre, Koja, Jakarta Utara.
"Kita ajak untuk tidak mengunakan plastik sekali pakai saat bagikan daging."
"Hindari penggunaan plastik, apalagi plastik yang berwarna hitam," ujar Anies Baswedan di lokasi, Selasa (30/7/2019).
Ia mengimbau panitia kurban mengganti PSP menjadi wadah ramah lingkungan seperti bambu yang dianyam (besek) ataupun daun pisang.
Anies Baswedan bakal meminta PD Pasar Jaya mencarikan supplier ramah lingkungan, untuk direkomendasikan ke masjid yang melaksanakan pemotongan hewan kurban.
"Gunakan material ramah lingkungan, paling mudah adalah besek. Gunakan semua yang bisa didaur ulang," pinta Anies Baswedan.
Dengan menggunakan besek bambu, Anies Baswedan yakin mampu mendongkrak pendapatan masyarakat, terutama perajin bambu di desa-desa.
"Kita ganti dari plastik ke bambu, artinya manfaatnya dirasakan oleh petani-petani dan perajin bambu di pelosok sana."
"Kalau kita pakai plastik, manfaatnya ke mana? Nah, dipikir sendiri jawabnya. Nanti saya jawab, ramai lagi," ucap Anies Baswedan.
Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengimbau seluruh panitia kurban atau Idul Adha di wilayah Ibu Kota, tidak menggunakan kantong Plastik Sekali Pakai (PSP) ketika membagikan daging kurban.
Terlebih, menggunakan kantong plastik hitam yang mengandung zat berbahaya bagi kesehatan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih menjelaskan, kantong plastik merupakan jenis sampah yang membutuhkan waktu ratusan tahun untuk dapat terurai secara alami.
Baca: Tiga Tahun Terakhir, Rata-rata 70 Jemaah Haji Meninggal di Arafah, Kini Tenda Dipasang AC
Baca: Tips Menyimpan Daging Kurban Agar Awet dan Tetap Segar, Meski Lama di Dalam Kulkas
Apalagi, kantong plastik hitam yang diketahui merupakan hasil proses daur ulang plastik bekas pakai itu, mengandung zat karsinogen yang sangat berbahaya bagi kesehatan.
Kantong plastik keresek berwarna, terutama hitam, jelasnya, merupakan produk daur ulang yang riwayat penggunaan sebelumnya tidak diketahui.
Mulai dari bekas wadah pestisida, limbah rumah sakit, limbah logam berat, hingga kotoran hewan atau manusia.
Selain itu, dalam proses daur ulang, produsen plastik menambahkan berbagai bahan kimia yang meningkatkan risiko bagi kesehatan.
"Kami imbau agar panitia kurban menggunakan wadah yang ramah lingkungan," imbaunya dalam siaran tertulis, Selasa (23/7/2019).
"Seperti daun pisang, daun talas, besek bambu, besek daun kelapa, besek daun pandan, atau bahan ramah lingkungan lainnya yang mudah dijumpai di Jakarta," sambungnya.
Baca: Bolehkah Kulit Hewan Kurban Dijual? Simak Hadist Ini, Bagaimana Rasul Mengaturnya
Imbauan serupa untuk membungkus makanan, lanjutnya, telah lama digaungkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, tepatnya pada era kepemimpinan Gubernur Fauzi Bowo tahun 2009 silam.
Peringatan tersebut sejalan dengan edaran yang disampaikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), tentang bahaya kantong plastik hitam terhadap kesehatan.
Namun, sebagian besar masyarakat masih menggunakan kantong plastik untuk mengemas daging kurban.
Oleh karena itu, dirinya berharap Idul Adha tahun 2019 dapat menjadi bagian dari kampanye ramah lingkungan.
Terlebih lagi, lanjutnya, Pemprov DKI Jakarta tengah menggalakkan program pengurangan penggunaan kantong Plastik Sekali Pakai (PSP) di Ibu Kota, bersama organisasi dan komunitas peduli lingkungan.
"Idul Adha masih beberapa pekan ke depan, masih ada waktu yang cukup bagi panitia untuk mempersiapkannya dengan baik. Agar lebih thayib ibadah kurbannya," paparnya.
Larangan Penggunaan Plastik di Jakarta
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, proses penyusunan Peraturan Gubernur (Pergub) tentang Larangan Penggunaan Plastik di Jakarta memasuki fase akhir.
Anies Baswedan menargetkan, awal Agustus nanti, Pemprov DKI bakal menyosialisasikan aturan itu kepada publik.
"Roadmap itu sudah hampir selesai. Kalau bicara target, mudah-mudahan awal Agustus, itu semua sudah tuntas," ujar Anies Baswedan di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Menteng, Senin (22/7/2019).
Aturan tentang Larangan Penggunaan Plastik itu sudah dibahas sejak 2018.
Namun, Pemprov DKI belum juga mengeluarkan peraturan itu.
Anies Baswedan mengatakan, lamanya penyusunan, karena Pergub itu tak hanya mengatur penggunaan plastik, tetapi juga terkait pengelolaan.
"Saat ini sudah pada fase final. Kita ini menempatkan persoalan sampah plastik sebagai bagian dari roadmap lengkap pengelolaan sampah di Jakarta."
"Jadi bukan soal plastiknya saja, tapi keseluruhan pengelolaan sampahnya juga," ucap Anies Baswedan.
Anies Baswedan menjanjikan, Pergub tentang Larangan Penggunaan Plastik itu akan bersifat menyeluruh terkait pengelolaan sampah plastik di Ibu Kota.
"Jadi, tidak hanya spesifik sekadar jenis sampah tertentu, tapi keseluruhan."
"Nah, itu sebabnya perlu waktu lebih lama. Insyaallah tidak lama lagi akan tuntas," cetusnya.
Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengajak seluruh warga Ibu Kota mengurangi penggunaan Plastik Sekali Pakai (PSP).
Sebab, plastik merupakan jenis sampah yang membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai secara alami.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andoro Warih menjelaskan, dalam satu hari, sampah yang masuk ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat mencapai 7.500 ton.
Bahkan, 14 persen di antaranya merupakan sampah plastik yang didominasi oleh plastik sekali pakai.
"Jenis kantong belanja plastik saja setiap harinya sebanyak 650 sampai 800 ribu lembar yang masuk ke TPST Bantargebang," ungkap Andono dalam keterangan tertulis, Senin (22/7/2019).
Ia pun mendorong agar masyarakat tergerak menciptakan gaya hidup mengurangi sampah plastik
Terlebih, saat ini banyak tersedia alternatif produk di pasaran yang lebih ramah lingkungan dan dapat menjadi substitusi penggunaan plastik sekali pakai.
"Ada tas lipat dan keranjang belanja sebagai ganti kantong plastik, kotak makan sebagai ganti styrofoam."
"Tumbler sebagai ganti membeli air kemasan plastik, dan sedotan bambu atau stainless steel sebagai ganti sedotan plastik," ungkap Andono. (Anggie Lianda Putri )
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Besek Bambu Rekomendasi Anies Baswedan Dijual Rp 2 Ribu, Bisa Dibeli Mulai 7 Agustus di Pasar-pasar,