Respons Bupati Bogor Sikapi Ratusan Bus TransJakarta Terbengkalai di Wilayahnya
Bupati Bogor Ade Yasin angkat suara terkait ratusan bus Transjakarta yang terbengkalai di sebuah lahan kosong di Dramaga, Kabupaten Bogor.
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Bupati Bogor Ade Yasin angkat suara terkait ratusan bus Transjakarta yang terbengkalai di sebuah lahan kosong di Dramaga, Kabupaten Bogor.
Ade Yasin berharap sekitar 300 bus Transjakarta tersebut tidak terlalu lama disimpan di kawasan Dramaga.
Ia khawatir, lokasi tersebut menjadi tempat hal-hal yang tak diinginkan.
"Saya pikir jangan lama-lama kalau mau simpan di sini. Karena pasti kerawanan sosial akan muncul. Pertama ini bisa dijadikan tempat pacaran, kedua bisa jadi sarang nyamuk, ketiga orang nyimpen-nyimpen apa juga kita engga tahu," kata Ade Yasin kepada wartawan, Senin (5/8/2019).
Baca: Mbah Kirman Kayuh Becak Surabaya-Denpasar Demi Hadiri Kongres PDIP di Bali
Baca: Mogok massal di Hong Kong sebabkan kekacauan transportasi, 200 penerbangan dibatalkan
Baca: Di Mana Rini Soemarno saat Jokowi Sambangi Kantor PLN? Ini Penjelasan Stafnya
Dia mengatakan penyimpanan ratusan bus Transjakarta ini tidak disertai izin.
Meski begitu, dia mengaku tetap menghormati proses hukum yang melibatkan ratusan bus tersebut.
"Daripada nganggur begini, bagusnya dihibahkan aja untuk bus sekolah. Tapi selesaikan dulu kasusnya. Kalau sementara di sini tidak masalah, tapi kalau harus di sini bertahun-tahun, itu saya keberatan, karena rawan sosial," katanya.
Ade mengaku bahwa secara kewilayahan, pihaknya tak berkenan menjadi tempat penampungan ratusan bus terbengkalai tersebut.
"Kita lihat setelah kasusnya selesai, ini mau dikemanakan. Meskipun ini tempat pribadi, tapi kan adanya di wilayah Kabupaten Bogor. Saya pikir saya harus bersurat menanyakan bus ini selanjutnya, dan secara kewilayahan ini gak berkenan jadi tempat penampungan," ungkapnya.
Anies temui BPK
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi soal mangkraknya ratusan bus TransJakarta di Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) Ciputat, Tangerang Selatan dan di lahan kosong Jalan Raya Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Ia mengatakan, pihaknya bersama dengan Dinas Perhubungan dan Biro Hukum Pemprov DKI Jakarta sedang melakukan kajian soal hal tersebut.
Baca: Viral Kegusaran Penumpang Soal Mesin EDC, Pengelola Bus Transjakarta Angkat Suara
Gubernur Anies Baswedan saat ditemui di Velodrome, Pulo Gadung, Jakarta Pusat, Selasa (30/7/2019). (TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci)
"Tentang Transjakarta itu kalau datanya sudah lengkap baru saya sampaikan," ucapnya di Velodrome, Rawamangun, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Selasa (30/7/2019).
Anies menjelaskan, pihaknya akan mengikuti arahan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam menyelesailan permasalahan ini.
"Kami akan mengikuti semua yang diarahkan oleh BPK karena itu semua sudah ada laporan di BPK," ujarnya.
Bahkan, Anies pun menyebut, hari ini pihaknya akan bertemu dengan BPK untuk membahas permasalahan tersebut.
"Siang ini sata bertemu BPK juga," kata mantan rektor Universitas Paramadina itu.
Sebelumnya, ratusan bus tampak terparkir di Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, dan sebuah lahan kosong di Jalan Raya Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kedua lahan tersebut sekilas tampak seperti 'kuburan' bagi bus-bus transjakarta.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menyebut, bus-bus transjakarta yang terparkir di Dramaga merupakan bagian dari pengadaan tahun 2013 yang bermasalahan.
"Untuk yang di Dramaga iya, itu semuanya bus pengadaan 2013," ujar Syafrin, Minggu (28/7/2019).
Pengadaan bus transjakarta pada 2013 itu bermasalah. Kejaksaan Agung menemukan adanya korupsi dalam proyek pengadaan bus transjakarta tahun itu.
Baca: Penjelasan TransJakarta soal Ratusan Bus Mangkrak : Itu Milik Pemenang Lelang Tahun 2013
Ia pun menyebut, sebanyak 300 kendaraan yang terparkir di Dramaga merupakan tanggung jawab perusahaan penyedia bus.
Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta sendiri tidak memiliki kaitan apa pun dengan ratusan bus tersebut lantaran tidak pernah diserahterimakan.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul : Bahas Bus Transjakarta Mangkrak, Anies Baswedan Segera Temui BPK
Penjelasan TransJakarta
Ditemukan sekira 300 bus bertuliskan TransJakarta pada bagian badannya, mangkrak di kawasan Bogor dan Ciputat.
Menanggapi informasi tersebut, Direktur Pelayanan dan Pengembangan TransJakarta, Achmad Izzul Waro, mengatakan semua bus tersebut bukan milik PT TransJakarta.
Baca: Dialog: Bus Berlabel Transjakarta Mangkrak, Siapa Harus Tanggung Jawab?
Izzul melanjutkan, pengadaan bus tersebut memang dilakukan bersama Pemprov DKI Jakarta pada 2013 silam.
Tapi sudah dibatalkan.
"Saya lupa persisnya dan PT TransJakarta belum lahir saat itu," ujarnya.
Izzul mengatakan, pihak TransJakarta dan Pemrov DKI sudah tak ada hubungan ihwal armada bertuliskan TransJakarta yang mangkrak di Bogor dan Ciputat.
"Saya tekankan, bus itu milik kontraktor pemenang lelang saat itu. Justru ini ada masih ada piutang yang harus dikembalikan," ucapnya.
Saat ini, pihak Pemprov DKI tengah berencana menggugat beberapa perusahaan penyedia bus TransJakarta pengadaan tahun 2013.
Dia menegaskan, PT TransJakarta tidak ada keterlibatan dengan bangkai bus-bus tersebut.
"Barangkali antara PT pemenang lelang dengan unit pengelola atau Dishub. kalau masih ada sangkut paut utang piutang saya serahkan kepada mereka," tuturnya.
Pada 2013, sambungnya, memang sempat terjadi serah terima ihwal sejumlah bus tersebut.
Baca: Setelah 20 Tahun Mangkrak, Proyek Blok Masela Akhirnya Digarap
"Tapi, dari semua itu tidak ada satupun yang terkait bus-bus yang sedang ramai dibicarakan," ucap Izzul.
"Saya kira lebih baik langsung konfirmasi ke Pemprov karena PT Transjakarta sama sekali tidak terlibat," tutupnya.
36 Armada Bus di Ciputat dari PT Inka
Direktur Utama Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD), Pande Putu Yasa mengatakan ada 36 bangkai bus yang mangkrak di kawasan Ciputat merupakan milik PT Inka Inobus.
"Tiga puluh enam (36) punya Inka Inobus di Ciputat," kata Pandei, sapaannya, saat ditemui di tempat dan lokasi yang sama.
Baca: Ratusan Bus Berlabel Transjakarta Terbengkalai di Lahan Kosong di Dramaga Bogor
Dan 12 bangkai bus lainnya, kata Pandei, adalah milik PT Putri Asih.
"Itu bus BCI ya, punya PT Putri Asih ada dua belas," ujar Pandei.
Pandei melanjutkan, semua bus tersebut terparkir di kawasan PPD dan menggunakan konsep 'titip sewa.'
"Semua titip sewa sistemnya," ujarnya.
Sayang, Pandei enggan menjelaskan ihwal sistem titip sewa yang dimaksud.
Dia bercerita, semula PPD menerima lebih dari dua perusahaan yang melakukan titip sewa bus-bus tersebut.
Baca: Dishub: Bus Transjakarta Terbengkalai di Bogor Pengadaan Tahun 2013 yang Bermasalah
Lalu, pada beberapa tahun silam, sebagian bus yang terpakir di PPD dipindahkan ke kawasan Dramaga, Kabupaten Bogor.
"Saya lupa sih apa singkatannya, tapi dulu kita sebutnya PAK. Itu juga pernah dititipkan, tapi dia tarik lagi," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Ratusan Bus Transjakarta Terbengkalai di Dramaga Bogor, Ade Yasin Khawatir Jadi Tempat Pacaran