Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kabar Terbaru Kasus Sekeluarga Tewas Terbakar Sambil Berpelukan di Teluk Gong

Tragedi satu keluarga tewas terbakar sambil berpelukan di Teluk Gong tersebut, berdampak pada putra sulung korban.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Kabar Terbaru Kasus Sekeluarga Tewas Terbakar Sambil Berpelukan di Teluk Gong
David Yohanes/Surya
Foto ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tragedi kebakaran di Teluk Gong Jakarta Utara beberapa waktu lalu, membuat satu keluarga tewas terpanggang api.

Tragedi satu keluarga tewas terbakar sambil berpelukan di Teluk Gong tersebut, berdampak pada putra sulung korban.

Seorang putra sulung keluarga tewas terbakar di Teluk Gong kini mengalami stres dan depresi berat.

Diketahui, kebakaran tersebut melanda dua ruko berlantai 3 di Jalan K Nomor 15e, Teluk Gong, RT 006 RW 010, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (5/8/2019) lalu.

Para korban satu keluarga itu diantaranya ialah Tony (45), Jeny Ruslan (44), Erica Wisely (17) dan Kent Wisely (8).

Sedangkan seorang putra sulung keluarga Tony yang tertua selamat.

Baca: I Gusti Ketut Jelantik, Pahlawan Nasional Asal Bali yang Ahli Dalam Strategi Perang

Baca: Sawah Lodok, Wisata di Kampung Halaman Betrand Peto Anak Laki-Laki Ruben Onsu

Baca: Ini Cara Kompres Database dan Gambar tanpa Mengurangi Kualitas

Baca: Kebakaran Rumah Terjadi di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), 1 Korban Tewas

Kebetulan dia tidak ada di rumah saat sekeluarga tewas terbakar.

Berita Rekomendasi

Namun, menurut Anthoni sebagai anggota keluarga bahwa kondisi putra sulung korban sangat memprihatinkan.

Katanya, putra sulung korban alami stres berat setelah orangtua dan adik-adiknya yang meninggal dunia.

“Kakanya sangat terpukul dan stres gitu (shock) dengan kejadian seperti ini yang tiba-tiba," ujarnya Anthoni saat dihubungi WartaKotaLive lewat sambungan telepon, Kamis (8/8/2019).

Tentu semenjak ditinggalkan oleh orangtua dan adiknya, hal ini akan berdampak pada psikis putra korban.

Bahkan, menurutnya putra sulung korban kini terlihat lebih banyak melamun, jarang tidur hingga jarang makan.

“Iya putra korban berubah semenjak ditinggalin banyak melamun diajak ngobrol tidak mau, ngobrol udah agak ngawur,” jelasnya.

Menurutnya, saat kejadian tersebut putra sulung korban tengah berada di rumah lainnya di kawasan perumahan Grisenda, Jakarta Utara.

“Saat kejadian dia sedang nginap di Grisenda usai pulang dari Bandung. Karena kakanya memang tengah kuliah di Bandung, tapi saat ini kebetulan lagi di Jakarta,” kata dia.

Selain itu, Anthoni menambahkan pihak keluarga korban juga sangat terpukul dengan adanya kejadian tiba-tiba tersebut.

“Kami sebagai pihak keluarga juga sangat sedih dan terpukul dengan peristiwa ini,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, peristiwa kebakaran terjadi mulai sejak pukul 00:10 WIB dan dipadamkan sekitar pukul 02.15 WIB.

Diketahui dilakukan pengerahan 13 unit mobil pemadam kebakaran dari Jakarta Utara dan Jakarta Barat.

Kronologi Terungkap

Dua ruko berlantai 3 hangus dilalap api hingga memakan korban satu keluarga tewas terbakar di Jalan K Nomor 15e, Teluk Gong, RT 06/RW 10, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (5/8/2019) lalu.

Baca: Kronologi Lengkap Kebakaran Toko Plastik di Cipayung, 3 Karyawan Tewas saat Cari Air di Kamar Mandi

Baca: Obyek Wisata Gunung Mas di Lamongan Ditutup Paksa Satpol PP, Setelah Beroperasi Selama Setahun

Baca: Tersinggung Tawaran Membonceng Ditolak dan Dimaki, Rinto Habisi Kristina, Mayatnya Dibuang di Kebun

Para korban tersebut adalah Tony (45), Jeny Ruslan (44), Erica Wisely (17) dan Kent Wisely (8).

Anthoni sebagai anggota keluarga korban mengakui bahwa sangat terpukul dengan adanya kejadian tiba-tiba tersebut.

“Kami sebagai pihak keluarga sangat sedih dan terpukul dengan peristiwa ini,” ujar Anthoni saat dihubungi Wartakota, Kamis, (8/8/2019).

Lebih lanjut, Dia menceritakan bahwa malam itu kedua anak korban, Erika Wisely (18) dan Kent Wisely (9) sempat dititipkan di rumah saudaranya Tony (ayah korban) di Grisenda, Jakarta Utara.

“Tetapi, Erika meminta pulang karena besoknya mau pergi sekolah dan harus memasukkan buku-bukunya, lalu diantar tantenya,” kata dia.

“Sampai rumahnya di Teluk Gong pukul 00:10 WIB. Mereka langsung di bawa ke lantai atas, lalu lampu menyala, akhirnya Erika dan Kent tidak jadi balik ke Grisenda,” sambungnya.

Hingga pada akhirnya, Anthoni mengaku kabar kebakaran itu diketahui saat tantenya Erika dan Kent baru sampai rumah di Grisenda.

“Kita saat itu dapat telpon soal kabar itu (kebakaran) dari teman-temannya akhirnya kita langsung ke sana," jelas dia.

Anthoni menyebut dirinya sampai lokasi kebakaran sekitar pukul 01.00 WIB melihat kediaman saudaranya itu sudah ludes terbakar.

“Semua sudah gak bisa di apa-apain lagi. Karena mungkin mereka menjual alat-alat sembahyang gitu kan, jadi api cepat menjalar,” ucapnya.

Namun, kala itu ia tak sengaja melihat Tony turun dari rumahnya.

Sayang, ayah korban kembali masuk untuk membantu istrinya dan kedua anaknya yang masih berada di lantai 2.

“Si Toni, sempat turun minta tolong tapi dia mencoba lari ke dalam rumah lagi karena untuk nyelametin anak dan istrinya yang masih berada di lantai atas,” ungkap dia.

Berkat bantuan warga dan 13 mobil Damkar, api pun baru bisa dipadamkan kurang lebih pukul 02:30 WIB, dan keluarga diperbolehkan melihat korban pada pukul 03:00 WIB.

“Jadi mereka tuh terjebak di dalam rumah. Saya lihat sendiri mayat mereka berpelukan. Si Erika memeluk mama dan adiknya"

"Cuma si bapaknya telungkep di sebelah anak-anaknya. Mereka semua berpelukan di atas ranjang,” imbuhnya.

Terlepas dari itu, pihak keluarga hingga kini belum mengetahui pasti penyebab kebakaran tersebut.

Akan tetapi, kabar terakhir menurutnya bahwa itu terjadi berawal karena meteran listrik yang tiba-tiba meledak.

“Oh itu ya belum ada penjelasan dari pihak PLN nya karena kita masih sibuk urus jenazah, dari pihak penyidik sendiri kabarnya karena konsleting listrik dari meteran PLN,” pungkas dia.

Dugaan Korsleting Listrik

Dua unit ruko berlantai 3 hangus terbakar di Jalan K Teluk Gong, RT 06/RW 10, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (5/8/2019) dinihari tadi.

Menurut Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan, Kompol Mustakim bahwa kebakaran itu terjadi lantaran diduga karena korsleting listrik.

“Iya berdasarkan olah TKP, kami menemukan ada kabel lepas"

"Kabel itu berada di lantai dasar dan diduga berasal dari lampu ruko,” ujar Mustakim saat ditemui di kantornya.

“Jadi karena posisi itulah ada yang melihat bahwa kabelnya itu di lantai dasar itu lepas dari lampu, itu jadi ke bawah,” sambung dia.

Lebih lanjut, dirinya mengatakan, api yang berkobar pada tengah malam itu juga merambat begitu cepat dari lantai dasar ke lantai 2 hingga ke lantai 3.

“Karena di bawahnya itu juga banyak kertas-kertas yang dipakai untuk persembahyangan jadi mudah sekali terbakar. Makanya sangat cepat api merambat,” jelas dia.

Adapun pasangan suami istri TN (45) dan JR (44) tewas bersama kedua anaknya, EW (17) dan KW (8), dalam peristiwa kebakaran ini.

Mereka ditemukan tewas di lantai 2 ruko dalam posisi berpelukan.

Keempat jenazah itu pun kemudian dibawa ke RSCM. Terdapat pula sejumlah orang korban luka di ruko lainnya yang mengalami sesak nafas kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Duta Indah Teluk Gong.

Adapun api yang mulai berkobar sejak pukul 23.30 WIB baru bisa dipadamkan sekitar pukul 02.15 WIB, dengan pengerahan 13 unit mobil pemadam kebakaran dari Jakarta Utara dan Jakarta Barat.

Sementara hingga saat ini, penyebab kebakaran itu masih dalam proses penyelidikan pihak kepolisian. (M20)

Penulis: Luthfi Khairul Fikri

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas