TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Baru-baru ini beredar video yang menampilkan robohnya musala yang berada di dalam Pesantren Raudhatul Huffadzh, Tangerang Selatan yang viral di media sosial.

Di video itu terlihat, proses ambruknya, dari mulai bagian samping atap, sampai akhirnya seluruh bagian atap yang berbentuk segitiga ambruk semua.

Baca: Putrinya Jadi Korban Begal Payudara, Orang Tua Melapor ke Polres Tangerang Selatan

Baca: Fakta Baru Misteri Kematian Mendadak Paskibraka Tangerang Selatan, Bantah Ada Kekerasan Fisik

Baca: TTI Kementan Mendapat Dukungan Wakil Walikota Tangerang Selatan

Musala tersebut merupakan tempat salat dan mengaji bagi 27 santri pesantren penghapal Al-Quran, Raudhatul Huffadzh yang berlokasi di Jalan Kemiri, Pondok CabeUdik, Pamulang, Tangerang Selatan(Tangsel).

Muazzam (22), pembina asrama pesantren itu. mengatakan, kejadian rubuhnya musala itu terjadi pada Rabu sore (7/8/2019).

Saat itu selepas salat Asar, sebagian santri sedang halaqoh atau menyetor hafalan Al-Quran di dalam musala.

Tiba-tiba suara reot kayu yang seperti suara tikus melangkah terdengar di bagian plafon.

"Nah disaat santri sedang menyrtorkan hafalannya, tiba-tiba ada suara seperti suara tikus yang jalan-jalan di plafon," papar Muazzam di depan musala yang tinggal tembok dan pintu itu, Sabtu (10/8/2019).

Salah seorang santri keluar dari musala untuk memeriksa bagian atap musala, asal suara itu.

"Kemudian semakin sering suara itu terdengar, ada santri yang keluar dari mushala mengecek apakah ada terjadi kerusakan di baguan atap, ternyata santri ijni melihat ada oatahan di bagaian atap," ujarnya.

Setelah melihat ada kayu plafon yang patah, sang ustaz yang berada di dalam spontan menyuruh santrinya mengosongkan musala.

Akhirnya, perlahan, musala berwarna putih hijau itupun ambruk.

Muazzam memastikan tidak ada korban jiwa dari peristiwa itu.

Baca: Sapa Santri: Pesantren Darusalam Kedepankan Teknologi Informasi

Baca: Pesantren Al Bayan Bantah Enzo Allie Simpatisan HTI

Baca: Viral Taruna Akmil Enzo Zenz Diduga Simpatisan HTI : Pesantren Membantah, Menhan Beri Sikap Tegas

Saat ini, kondisi musala masih belum diperbaiki. Para santri baru merapihkan puing yang berceceran.

Memisahkan kayu plafon dan kerangka atao yang berantakan serta menyusun genting yang masih bisa digunakan