Ini Cara Unik Enesis Group Meriahkan HUT RI, Ajak Warga Manfaatkan Sampah Plastik
sosialisai DBD dan pembinaan kerajinan dari sampah plastik diharapkan dapat merdeka dari nyamuk, dan merdeka dari sampah nonorganik
Editor: Sugiyarto
"Ini cara kami untuk merayakan HUT Kemerdekaan RI," ungkap HR Corporate Head Enesis Group Ani Aryani.
"Sehingga nantinya bisa merdeka dari nyamuk, dan merdeka dari sampah nonorganik," tambah Ani.
Baca: Unjuk Kemampuan Prajurit Lanal Sangatta di Pawai Kemerdekaan, Baku Tembak hingga Selamatkan Bupati
Shabrina Ghassani Roza, Dokter di Enesis Group menjelaskan, dalam mencegah DBD harus diawali dengan kesadaran dari warga untuk melindungi dirinya dari gigitan nyamuk.
"Untuk perlindungan di luar rumah bisa menggunakan lotion tolak nyamuk ke bagian tubuh yang terbuka. Selain itu juga bisa menanam tanaman pengusir nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik, ataupun tidur menggunakan kelambu," terang Shabrina, di sela-sela kegiatan.
Sri Endarwati, Pengelola BSI, menyambut positif kegiatan yang dilakukan Enesis Group. Dengan adanya pembinaan dan pelatihan dari Enesis Group, masyarakat dapat memanfaatkan sampah plastik menjadi suatu karya seni, sehingga sampah ini tidak lagi menjadi penghambat saluran air yang menjadi penyebab banjir atau sampah yang merusak lingkungan.
"Berbagai botol plastik bisa dijadikan barang bernilai seni dan bermanfaat, seperti dijadikan tas, tempat tissue, pot bunga, ataupun tempat pensil, sehingga dari sampah plastik yang tidak berguna menjadi barang berharga," tutur Endarwati.
Kegiatan sosialisasi ini merupakan wujud nyata komitmen Enesis Group untuk menyebarluaskan informasi kepada masyarakat luas mengenai bahaya dan pencegahan DBD.
"Kami juga berkerja sama dengan BSI sebagai salah satu bentuk tanggung jawab Enesis Group terhadap permasalahan sampah plastik. Kami berharap melalui kegiatan ini, masyarakat dapat memanfaatkan sampah plastik agar dapat diolah menjadi barang yang bernilai guna," ungkap Elkana.
"Untuk program awal, yang dimulai tahun depan, kami prioritaskan ke wilayah-wilayah yang banyak terserang DBD seperti Yogyakarta, Sumatera, Sulawesi, Bali, dan Jawa Timur khususnya Malang," jelasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.