Guru Mengaji di Tangerang Dibunuh Pria Selingkuhan Istrinya
Selidik punya selidik, sang Istri Sah rupanya sudah menjalin hubungan dengan pelaku jauh hari sebelum dirinya menikah dengan korban.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Siapa sangka jika pernikahannya dengan seorang janda, justru membawa petaka bagi seorang guru ngaji di Tangerang.
Dia meregang nyawa di tangan kekasih gelap istrinya itu.
Hasanuddin (29) harus tewas usai di siramkan air keras oleh selingkuhan istrinya R (33).
Peristiwa itu terjadi Jumat (30/9/2019) malam kemarin.
Di Kampung Pangkalan RT 01 / RW 01 Teluk Naga, Kabupaten Tangerang.
Baca: Pemuka Agama di Tangerang Melepuh Disiram Air Keras oleh Selingkuhan Istri
Selidik punya selidik, sang Istri Sah rupanya sudah menjalin hubungan dengan pelaku jauh hari sebelum dirinya menikah dengan korban.
Artinya pelaku adalah mantan kekasih atau bisa juga dikata kekasih gelap Istri Sah
Perselingkuhan itu pun dilakukan tidak sepengetahuan korban.
Hingga hari itu korban yang baru saja pulang dari mengajar mengaji bertemu dengan pelaku.
"Korban ini merupakan Ustaz yang mengajar ngaji di kampungnya. Sedangkan istri korban yaitu Y memiliki hubungan spesial dengan pelaku," ujar Kapolsek Teluk Naga, AKP Dodi Abdulrohim kepada Warta Kota, Minggu (1/9/2019).
Saat itu korban sedang mengendarai sepeda motor sehabis mengajar mengaji.
Pelaku langsung menghadang korban yang mengendarai motor.
Entah keduanya berbicara apa tapi dari situ keduanya terlibat cek cok mulut.
Ternyata pelaku sudah menyiapkan alat untuk menyerang korban.
Yakni air keras.
"Korban diguyur menggunakan air keras sampai melepuh," kata Dodi.
Sang ustaz sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Namun sayangnya nyawanya tak tertolong.
"Korban akhirnya meninggal dunia. Dalam waktu 1 kali 24 jam kami juga berhasil mengamankan pelaku.
Saat ini masih kami dalami lagi," paparnya.
Korban dikenal ramah dan baik di lingkungannya itu.
Dia kesehariannya bekerja di perusahaan dan mengajar mengaji jika pulang dari kerja.
Sedangkan istri korban Y (25) sudah dimintai keterangan oleh polisi. Tentang apakah dia terlibat sebagai dalang kejadian itu.
Namun Y membantah menjadi otak dibalik peristiwa pembunuhan itu.
Saat ini pelaku R sudah mendekam di balik jeruji besi.
Kabur ke Pulau Untung Jawa
Pelaku setelah melakukan aksinya langsung melarikan diri.
Tidak butuh waktu lama, kepolisian pun langsung membekuk pelaku.
"Dia (R) sempat kabur ke wilayah Pulau Untung Jawa setelah melakukan penyiraman air keras kepada korban," ujar Dodi kepada Warta Kota, Minggu (1/9/2019).
Baca: Ini Awal Mula Terbongkarnya Kasus Calon Pengantin Pria Ternyata Seorang Wanita
Baca: Kondangan, Roger Danuarta Sesuaikan Baju dengan Sahabat Dekat Cut Meyriska, Penampilan Disorot
Baca: Hasil Akhir Semen Padang vs Barito Putera, Tim Tamu Menang Tipis 2-3
Penangkapan pelaku dilakukan kepolisian setelah mendapat keterangan dari korban ketika masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Korban ternyata mengenal pelakunya.
"Kami menangkap pelaku karena keterangan dari korban. Saat di rumah sakit sebelum meninggal dunia, korban memberitahu bahwa R ini yang menyiramkan air keras," ucapnya.
Oknum Guru Agama Tega Cabuli 8 Siswi SD, Imingi Permen dan Uang Rp 20 Ribu Pada Para Korban
Sementara kejadian berbeda terjadi di Sumatera selatan. HL (54) oknum guru agama melakukan pencabulan terhadap 8 siswi SD.
HL diamankan petugas dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Muara Enim.
Tiba di Polres Muara Enim, HL langsung dibawa ke ruangan untuk menjalani pemeriksaan di ruang unit PPA oleh petugas.
HL terancam pasal Undang-undang perlindungan anak dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.
Sebelumnya, HL diamankan di Desa Guci oleh petugas setempat dan sempat dibawa Mapolsek Gunung Megang sebelum akhirnya dibawa ke Mapolres Muara Enim.
Wakapolres Muara Enim Kompol Ary Sudrajat mengatakan, penangkapan HL berdasarkan laporan orangtua korban kepada pihak polisi.
HL dilaporkan karena telah berbuat cabul pada delapan siswi SD Negeri di Muara Enim yang duduk dibangku kelas 1 sampai kelas 6.
Dijelaskan Ary Sudrajat, modus yang dilakukannya dengan cara mengiming-imingi korbannya dengan permen dan uang sebesar Rp 2000 hingga Rp 20 ribu.
“Setelah korban terpengaruh korban lalu dipangku sembari mengarahkan tangannya ke daerah-daerah yang ada pada tubuh korban,” katanya, Jumat (28/6/2019).
Ary Sudrajat menambahkan, motif pelaku adalah karena pelaku senang terhadap anak-anak.
“Dari pemeriksaan sementara ini karena pelaku menyukai anak-anak,” tambahnya
Ary tidak berani memastikan apakah pelaku mengidap penyakit Pedofilia, sebab masih menunggu hasil pemeriksaan secara psikologis lebih lanjut.
Sementara itu, pelaku HL mengaku memang suka dengan anak-anak, tapi tidak melampaui batas.
"hanya sebatas mencium," katanya sambil menunduk
HL sendiri mengakui menyesal dan meminta maaf kepada keluaga korban atas perbuatannya.