Kelanjutan Kasus Anjing Serang ART Hingga Tewas, Polisi Tunggu Pendapat Ahli Hukum
"Kami sudah menyurat, tapi sampai saat ini surat tersebut belum ada balasannya. Kami juga masih menunggu," ujarnya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus tewasnya seorang asisten rumah tangga (ART) akibat diserang seekor anjing peliharaan milik presenter Bima Aryo masih terus didalami oleh kepolisian.
Guna memastikan unsur pidananya, kepolisian hingga kini masih menunggu pendapat dari ahli hukum.
Kapolsek Cipayung Kompol Abdul Rasyid mengatakan belum ada balasan atas surat yang ditujukan ke Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) terkait rekomendasi ahli pidana.
Lewat pendapat ahli yang keilmuannya sudah diakui Kemenkumham, penyidik dapat menentukan kelanjutan kasus yang dilaporkan suami Yayan, Enjang.
Selama tak dilengkapi pendapat ahli pidana, Abdul menuturkan status ibu Bima, TD (72) yang diduga melakukan kelalaian masih saksi.
"Kami sudah menyurat, tapi sampai saat ini surat tersebut belum ada balasannya. Kami juga masih menunggu," ujarnya.
Petaka yang menimpa Yayan berawal saat TD meminta korban yang baru dua minggu bekerja jadi ART membuka kandang dan memberi makan Sparta, Jumat (30/8/2019) malam.
Setelah kandang terbuka, Sparta menyerang Yayan mengalami sejumlah luka koyak dan tewas kehabisan darah karena pembuluh darah arteri karotis robek.
Abdul menyebut TD diduga lalai atau melakukan tindak pidana sebagaimana pasal 359 KUHP tentang Kealpaan yang Menyebabkan Matinya Seseorang.
"Sudah buka saja enggak apa kok, kata ibu itu (TD). Padahal pembantu itu sama sekali enggak berani kalau masalah (berhadapan dengan) anjing itu," kata Al menirukan ucapan TD kepada Yayan saat kejadian.
Sparta bakal diserahkan ke penyidik
Kapolsek Cipayung Kompol Abdul Rasyid belum dapat memastikan nasib anjing milik keluarga Bima Aryo, Sparta yang menerkam asisten rumah tangga (ART), Yayan (35) hingga tewas.
Pasalnya anjing berjenis Malinois Belgia itu masih menjalani observasi di Balai Kesehatan Hewan dan Ikan (BKHI) dengan pengawasan dari Sudin KPKP Jakarta Timur.
"Kami masih menunggu hasil pemeriksaan, setelah itu dari pihak KPKP kepada penyidik apakah ini anjing terjangkit rabies atau tidak," kata Abdul di Mapolsek Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (6/9/2019).
Setelah 14 hari menjalani observasi, Sudin KPKP Jakarta Timur bakal menyerahkan Sparta ke Polsek Cipayung yang menetapkan Sparta jadi barang bukti.
• Dibawa untuk Diobservasi, Sparta Anjing Milik Bima Aryo Menangis Berpisah dengan Pemiliknya
Di sana, Abdul menuturkan penyidik dan Sudin KPKP Jakarta Timur akan merundingkan nasib hewan yang sejak kecil diasuh Bima.
"Antara penyidik sama-sama KPKP itu menentukan apakah harus dikembalikan ke pemilik atau tidak. Tapi masyarakat sana tidak menghendaki ada anjing di wilayah tersebut," ujarnya.
Perihal rencana yang diutarakan sahabat Bima, Haikal bahwa Bima berencana menyerahkan Sparta ke Unit K-9 Polri.
Abdul menyebut belum ada pembicaraan antara penyidik dengan pihak Polda Metro Jaya atau pun Unit K-9 sendiri.
"Belum ada pembicaraan ke tingkat Polda atau K-9," tuturnya.
Sparta menangis
Seekor anjing bernama Sparta milik presenter televisi Bima Aryo menangis saat dievakuasi untuk diobservasi Selasa (3/9/2019).
Hal itu disampaikan Kepala Seksi Peternakan dan Kesehatan Sudin Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Timur Irma Budiany.
Irma mengatakan, saat berpisah dengan pemiliknya, anjing terebut dalam kondisi lemas seperti tidak bersemangat layaknya anjing galak.
• Viral Sabun Cuci Piring Digunakan Mencuci Baju Jadi Lebih Bersih, Ini Penjelasan Peneliti Ahli
• Anggota DPRD DKI Putri Ketua MPR Dukung Gubernur Anies Izinkan PKL Jualan di Trotoar
Adapun anjing milik Bima Aryo itu berjenis Milanois Belgian yang memiliki karakter pemburu.
"Iya nangis merah matanya terus yang kayak lemas enggak ada semangat," kata Irma di Mapolsek
Cipayung, Kamis (5/9/2019).
Kendati demikian, dua anjing milik Bima yang kini tengah menjalani observasi di Balai Kesehatan Hewan Ragunan, Jakarta Selatan itu dalam kondisi sehat.
"Tiga hari ini kondisinya oke-oke saja. Tapi karena anjing itu tipe anjing agresif galak jadi yang kasih
makan pemiliknya langsung," ujar Irma.
Irma menambahkan, Bima Aryo pun rutin mengunjungi anjingnya untuk sekadar memberi makan atau merawatnya.
Adapun observasi akan selesai pada 13 September 2019.
Usai diobservasi, nantinya akan ketahuan apakah anjing tersebut mengidap rabies atau tidak.
Observasi juga akan menentukan anjing mana yang menggigit pembantu rumah tangga bernama
Yayan (35) hingga tewas pada Jumat (30/8/2019) lalu.
Jika tidak mengidap rabies, anjing yang menggigit tersebut akan diserahkan ke Polsek Cipayung
guna dijadikan barang bukti kasus tersebut.
"(Anjing) yang lainnya akan dibalikin ke pemiliknya tapi sudah tak boleh lagi di Jalan Langgar (TKP
tewasnya Yayan) karena warga kan menolak ada anjing itu lagi," ujar Irma.
Penjelasan Bima Aryo
Presenter televisi Bima Aryo angkat bicara soal tragedi yang terjadi di rumahnya itu.
Dikonfirmasi terkait hal ini Bima mengaku terpukul atas kejadian ini.
"Karena ini buat kami ini juga it's so tragedy. Ini kejadian sehari sebelum nikah selama pernikahan
juga persiapan capek banget. Maaf banget, maaf banget," ujar Bima ketika dihubungi Kompas.com, Selasa ( 3/9/2019).
Ia mengatakan, kejadian ini terjadi sehari sebelum Bima melangsungkan pernikahan.
Setelah menikah, Bima dan istri melangsungkan honeymoon.
Ia baru sampai Jakarta hari ini.
"Yang pasti saya sendiri tidak tahu menahu kejadian itu seperti apa," kata dia.
Meski demikian, ia bisa memastikan bahwa Sparta yang menyerang korban hingga tewas.
Pasalnya, di rumah itu Bima mempunyai dua ekor anjing berjenis belgian malinois yaitu Sparta dan Anubis.
"Yang kedua kita enggak tahu dari dua anjing itu siapa yang menggigit. Belum tentu Sparta karena
itu malam hari. Ada bibi di situ, dia pun enggak tahu yang mana," sebut dia.
Ia mengatakan, saat ini kedua anjingnya tengah diobservasi untuk mengetahui secara pasti penyebab serangan tersebut.
Mengenai korban, Bima mengatakan sudah ada mediasi dengan keluarga Yayan.
"Yang saya bisa kasih tahu adalah bahwa keluarga korban sudah datang sudah mediasi sama
mereka sudah mendapat jalan terbaik. Dan jenazah pun sudah dibawa pulang," lanjutnya.
Sebelumnya, Yayan (35) tewas usai diduga diterkam oleh seekor anjing berjenis Milanois Belgia, di
rumah majikannya, Jalan Langgar RT 04, RW 04, No. 41, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (30/8/2019).
Korban mengalami luka cakar dan gigitan pada bagian leher, dada, payudara serta punggung.
Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati namun meninggal dunia saat tiba di rumah sakit.
Adapun tiga anjing milik Bima dibawa oleh Petugas Sudin KPKP Jakarta Timur.
Ketiga anjing itu yakni, dua ekor berjenis Milanois Belgia dan satu ekor jenis Pudel.
Namun anjing yang berjenis Pudel sudah dikembalikkan ke Bima. (Dean Pahrevi)
Penulis: Bima Putra
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Penyidik Polsek Cipayung Tunggu Pendapat Ahli Pidana Terkait Kasus Yayan yang Diterkam Sparta