4 Fakta Nenek Jalan Kaki Gendong Jenazah Cucu, Kronologi hingga Bantahan Puskesmas Cilincing
4 Fakta Nenek Jalan Kaki Gendong Jenazah Cucu, Kronologi hingga Bantahan Puskesmas Cilincing
Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Pravitri Retno W
Ketika menyeberang ke arah pom bensin, Dian bertemu dengan tiga orang polisi yang tengah mengatur lalu lintas.
Salah satu polisi mendapati jenazah bayi yang digendong Dian, lalu bertanya siapa bayi itu.
Dian menjawab, bayi laki-laki itu adalah cucunya yang baru saja meninggal dunia.
Dian pun mengaku akan membawa bayi itu ke rumahnya untuk segera dikuburkan.
"Pas saya nyebrang, pas mau belok ke kanan ada pak polisi."
"Dia tanya, ini siapa, ini yang meninggal, ini cucu saya. Baru meninggal," jelas Dian.
Tak berapa lama setelahnya, seorang polisi yang tak lain Kapolsubsektor KBN Marunda Polsek Cilincing Polres Metro Jakarta Utara, Aiptu I Wayan Putu Sumerta, datang mengendarai mobil.
Ia menawarkan untuk mengantar Dian sampai ke rumah duka.
"Ya udah terus saya diantarkan sampai ke sini, ke rumah. Pak polisi itu juga sempat lama di sini, ngobrol-ngobrol," ucap Dian.
Dian baru tiba di rumahnya sekitar pukul 17.30 WIB. Lalu, jenazah bayi itu baru dimakamkan sekitar selepas salat Isya di TPU Malaka.
Dian menambahkan, bayi itu dilahirkan oleh anak keduanya, IAS, sekitar pukul 14.00 WIB kemarin siang.
Setelah keluar dari rahim IAS, bayi itu didapati tak bernyawa.
Jenazah bayi itu sempat ditempatkan di Ruang Bersalin Puskesmas Kecamatan Cilincing selama beberapa jam.
Setelah melahirkan IAS menjalani rawat inap Puskesmas itu.
Baca: Dijodohkan, Pengantin Wanita Tak Mau Disentuh Suami Lalu Kabur, Kisahnya Viral di Medsos
Baca: Viral Video Asusila Siswi SMA di Prabumulih, Berawal Video Call Panas hingga Ancaman Bersetubuh