Aksi Massa Belum Reda, Belasan Truk Marinir Padati Kompleks Parlemen
Lebih dari 10 truk dan bus marinis terparkir di dalam kompleks Parlemen. Mereka dilengkapi, tameng serta pentungan.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi unjukrasa menolak pengesahan RUU KPK, RUU Pemasyarakatan, dan RUU KUHP berujung rusuh hingga malam di sekitar kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (24/9/2019).
Bentrokan antara mahasiswa dan polisi menjalar ke sekitar stasiun Palmerah. Pantauan Tribunnews semua gerbang menuju kompleks parlemen ditutup.
Selain aparat kepolisian, juga tampak aparat TNI dari kesatuan marinir berjaga di sekitar Kompleks Parlemen.
Baca: Bus dan Mobil Jeep Terbakar di Lapangan Tembak
Lebih dari 10 truk dan bus marinis terparkir di dalam kompleks Parlemen. Mereka dilengkapi, tameng serta pentungan.
Sementara itu Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) masih berada di Kompleks Parlemen. Bamsoet meminta para mahasiswa untuk menurunkan tensi unjukrasa. Bamsoet pun membuka diri berdialog.
"Saya tawarkan kalau mau berdialog sebaiknya saya menerima di dalam supaya dialog nya lebih tenang, tapi adik-adik mahasiswa meminta pimpinan kelua," pungkasnya.